Kamis, 30 November 2017

Menata Qolbu, Menuju Hati Mutmainnah


Pengajian Rabu Malam, 29 Nopember 2017
DKM Almuhajirin Antapani Kidul
Ustadz Syaiful Hamdi

Sesungguhnya hati itu berkarat seperti besi. Cara membersihkannya dengan istighfar dan mengingat Allah [dzikrullah]
ISTILAH hati dalam bahasa Arab disebut qalbun, yaitu anggota badan yang letaknya di sebelah kiri dada dan merupakan bagian terpenting bagi pergerakan darah. Dikatakan juga hati sebagai qalb, karena sifatnya yang berubah-ubah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam pernah bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya dan Jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya, ia adalah hati.” (Muttafaq ‘alahi).

Karena sifatnya yang berubah-ubah maka yang menentukan sholeh tidaknya seseorang tergantung dari qolbun-nya.

Tingkatan Hati (qolbun)

Hati ibarat cermin. Jika tidak dirawat dan dibersihkan, ia mudah kotor dan berdebu. Karena itu,  hati manusia terbagi dalam 3 kriteria; 
Qalbun Maridh (hati yang sakit), Qalbun Mayyit (hati yang mati), dan Qalbun Salim (hati yang sehat).


Yang pertama, Hati yang sakit (Qalbun Maridh), ia senantiasa dipenuhi penyakit yang bersarang di dalamnya. Di antaranya; Riya’, hasrat ingin dipuji, hasad, dengki, ghibah dan sebagainya. Tidak terkecuali difat sombong dan tamak.

Orang yang memiliki Qalbun maridh (hati yang sakit) akan sulit menilai secara jujur apapun yang tampak di depannya, Melihat orang sukses, timbul iri dengki, Mendapat kawan beroleh karunia rizki, timbul resah, gelisah, dan ujung-ujungnya menjadi benci

Yang kedua, Hati yang mati (Qalbun Mayyit). Hati ini sepenuhnya di bawah kekuasaan hawa nafsu, sehingga ia terhijab dari mengenal Allah Subhanahu Wata’ala. Hari-harinya adalah hari-hari penuh kesombongan terhadap allah, sama sekali ia tidak mau beribadah kepada-Nya, dia juga tidak mau menjalankan perintah dan apa-apa yang diridhai-Nya. 

Hati model ini berada dan berjalan bersama hawa nafsu dan keinginan-nya walaupun sebenarya hal itu dibenci dan dimurkai Allah. Ia sudah tak peduli, apakah Allah ridha kepadanya atau tidak? Sungguh, ia telah berhamba kepada selain Allah Bila mencintai sesuatu, ia mencintainya karena hawa nafsunya. Begitu pula apabila ia menolak, mencegah, membenci sesuatu juga karena hawa nafsunya.

Sedangkan yang ketiga, hati yang baik dan sehat disebut Qalbun Salim. Inilah hatinya orang beriman. Hati ini adalah hati yang hidup, bersih, penuh ketaatan dengan cahaya terangnya dan bertenpat di nafsul mutmainnah (jiwa yang tenang).

Bagimana cara membersihkan hati?

Ada beberapa cara untuk membersihkan hati, antara lain:

1. Berdzikir menyebut nama Allah. Dzikir ini tak hanya dzikir lisan tapi juga dengan melakukan dzikir perbuatan. Contohnya, ketika kita menolak ajakan perbuatan maksiat, hal ini termasuk dzikir perbuatan.

2. Banyak membaca Alquran, akan membersihkan hati, terutama apabila dilakukan secara istiqomah.

3. Banyak mengingat mati atau memutus kenikmatan.

4. Mengikuti majelis ilmu, karena dengan mengikuti majelis ilmu akan menghindari terjadinya penyimpangan dalam menjalankan syariat.

5. Berkumpul dengan orang-orang sholeh.

Karenanya, sangat penting bagi kita semua menjaga hari-hari dalam kehidupan kita — baik di lingkungan keluarga serta bermasyarakat– menjaga hati agar tetap selalu konsisten dalam ridho dan petunjuk Allah. 

Karena seringkali kita melalaikan hal-hal kecil yang tanpa kita sadari telah meroposkan kekuatan hati yang merupakan sumber berprilaku sehingga hati kita sangat sulit untuk menjadi sehat. Maka dari itulah sebagai seorang Muslim kita dianjurkan untuk selalu berdoa di dalam shalat agar diberi ketetapan hati pada agama yang lurus (Islam).

Kata Nabi, sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat. Cara membersihkannya adalah dengan mengingat Allah [dzikrullah] ”
“Qalbu berkarat karena dua hal yaitu lalai dan dosa. Dan pembersihnya-pun dengan dua hal yaitu istighfar dan dzikrullah.” [HR.Ibnu Ab’id dun ya Al-Baihaqi]. 

Berikut ada beberapa petikan do'a yang sangat baik untuk menata hati kita agar hati kita sehat menuju  mutmainnah. Namun perlu disinggung dulu tatacara berdo'a yang baik agar do'a kita diijabah. Yakni, haruslah terlebih dahulu membaca istighfar atau asmaul husna, selanjutnya dengan memuji Allah, kemudian bersholawat kepada Rasulullah dan boleh ditambah bertawasul dengan kebaikan2 yg telah kita lakukan.

Salah satu do'a yang sering diucapkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, adalah:


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ

YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA WA ‘ALAA THOO'ATHIK.

Artinya : Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.

Catatan: Pengajian berikutnya Sabtu ba'da shalat shubuh, 2 Desember 2017. Mari kita ikut pengajian kita untuk menambah wawasan spiritual kita. (nas)
























Senin, 27 November 2017

Bagaimana Menggapai Hati Yang Khusu'

 

Kajian Minggu Malam, 26 Nopember 2017

Ustadz Abu Ikhsan

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

”Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’, ( yaitu ) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” (QS. Al Baqarah : 45 -46)

Pada tulisan yang lalu telah diterangkan tentang sabar dan sholat serta pengaruhnya terhadap penyelesaian problematika hidup. Begitu juga sudah kita ketahui bahwa sabar dan sholat ini akan sangat sulit dikerjakan secara baik dan terus menerus kecuali oleh orang-orang yang khusu’. 


Pada tulisan di bawah ini akan diterangkan hakekat khusu’ menurut Al Qur’an dan Hadist, serta padangan para ulama. Untuk mempermudah pembahasan akan dibagi menjadi beberapa pelajaran :

Pelajaran Pertama :

Khusu’ merupakan inti sari dalam ibadat sholat, tanpanya sholat tidak mempunyai arti. Kedudukan khusu’ dalam sholat bagaikan nyawa dalam sebuah badan, atau buah dalam sebuah pohon, atau amal dalam sebuah ilmu. Khusu’ artinya tunduk, tenang dan rendah diri serta tawadhu’. Dalam sebuah ayat disebutkan :

وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًاً.

“Dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.”(Qs. Toha : 108 )

Khusu’ secara istilah adalah : keadaan jiwa yang berdampak pada ketenangan dan tawadhu’ dalam bersikap.

Akan tetapi kalau kita melihat teks ayat di atas, maka orang yang khusu’ adalah :

1/ Orang yang menyakini bahwa dia cepat atau lambat akan meninggalkan dunia yang fana’ ini dan akan menemui Robb-nya untuk mendapatkan balasan dari perbuatannya selama hidup di dunia

2/ Orang yang menyakini bahwa kematian akan menjemputnya setiap saat, sehingga dia selalu mempersiapkan bekal untuknya, yaitu menjalankan segala perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya. ([1])

Pelajaran Kedua :

Khusu’ dibagi menjadi dua :

Pertama : Khusu’ Mahmud (khusu’ yang terpuji), yaitu khusu’ yang terdapat dalam hati, dan efeknya terlihat dalam sifat dan sikap serta gerak –gerik. Maka orang yang khusu’ dalam sholat akan selalu menundukkan pandangan dan tidak melirik ke kanan atau ke kiri atau melihat ke atas. Berkata Ibrahim An Nakh’I : ”Khusu’ itu bukan dengan memakai baju kasar dan compang-camping, ataupun makan makanan yang keras, dan selalu menundukkan kepala. Akan tetapi khusu’ adalah jika kamu memandang semua orang sama derajatnya, baik para pejabat maupun orang awam, serta kamu tunduk dengan apa yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala. Suatu ketika Umar bin Khottab melihat seorang pemuda berjalan sambil menundukkan kepalanya, beliaupun menegur pemuda tersebut seraya berkata : ”Wahai pemuda angkat kepalamu, karena khusu’ itu hanya di hati“. Berkata Ali bin Abi Thalib : ”Khusu’ itu terdapat dalam hati, dan tandanya kamu berbuat lembut terhadap sesama muslim, serta tidak menoleh-noleh ketika sedang melakukan sholat”.

Kedua : Khusu’ Madzmum (Khusu’ yang tercela). Khusu’ ini adalah khusu’ yang dibuat-buat, padahal hatinya tidak demikian, seperti berpura-pura menangis dan menunduk-nundukkan kepala. Pernah pada suatu ketika seseorang mengambil nafas panjang dan berpura-pura sedih di depan Umar bin Khottab, melihat seperti itu, Umar langsung menamparnya. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Umar bin Khattab jika berbicara lantang, jika berjalan cepat, jika memukul keras, tetapi walaupun begitu beliau adalah seorang ahli ibadat yang benar dan orang yang benar-benar khusu’.([2]) Artinya khusu’ yang hakiki tidaklah bertentangan dengan sikap yang tegas dan suara yang lantang serta berjalan yang tegap, karena khusu’ letaknya di hati saja.

Pelajaran Ketiga :

Khusu’ mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1/ Khusu’ yang terdapat dalam hati akan menyebabkan bertambahnya iman seseorang, atau paling tidak akan menjaga stabilitas keimanan seseorang. Dengan khusu’ tersebut, seseorang akan merasakan hatinya tetap hidup, segar dan tenang, karena ia selalu dekat dengan Allah. Dengan khusu’ seseorang akan mampu menepis syubhat dan syahwat yang akan selalu mengganggu hatinya. Oleh karena itu Allah memerintahkan kaum muslimin untuk selalu menambah keimanannya setiap hari dan mengecam orang-orang yang tidak khusu’ hatinya untuk menerima kebenaran dalam Al Qur’an, sebagaimana firmanNya :

أَلَمْ يَاًنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qs. Al Hadid : 16)

Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa yang menyebabkan para ahli kitab menjadi fasik, karena hati mereka keras dan tidak khusu’. Dan hati yang keras ini akibat dari perbuatan-perbuatan jahat yang mereka lakukan secara terus-menerus tanpa dimasuki rasa khusu’ sedikitpun, sehingga mereka semakin jauh dari ajaran agama ini. Akan tetapi walaupun begitu, Allah subhanahu wa ta’ala masih memberi kesempatan kepada siapa saja dari hamba-Nya untuk bisa menjadikan hatinya khusu’ dan dekat dengan Allah. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala mampu menghidupkan kembali tanah yang kering dan tandus dengan menurunkan hujan di atasnya sehingga menjadi subur dan gembur ([3]), Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يُحْيِي الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya” (Qs. Al Hadid : 17)

2/ Khusu’ akan menyebabkan seseorang dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga hatinya selalu dipenuhi dengan cahaya keimanan. Dengan khusu’ tersebut, dia bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah baik yang terdapat dalam Al Qur’an maupun yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal khusu’ tersebut, dia mampu mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekitarnya.

3/ Khusu’ dalam hati akan mampu membentengi hati dari penyakit ‘ujub (merasa paling hebat), riya’ dan sum’ah.

4/ Dengan khusu’ tersebut, seseorang akan mendapatkan rahmat dari Allah swt.

5/ Dengan khusu’ tersebut, seseorang akan mendapatkan kabar gembira dari Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya :

فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

”Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah ( khusu’) ” (Qs. Al Hajj : 34)

Ayat di atas menunjukkan salah satu bentuk khusu’, yaitu tunduk kepada Allah subhanahu wa ta’ala secara mutlak.

6/ Dengan khusu’, seseorang akan mendapatkan kejayaan yang akan mengantarkannya kepada syurga , sebagaimana firman-Nya :

قَدْ أَفْلَحَ المُؤْمِنُونَ ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ … أُوْلَئِكَ هُمُ الوَارِثُونَ ، الَذِينَ يَرِثُونَ الفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

” Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya……..Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya“ (Qs. Al Muminun : 1,2,10,11)

7/ Dengan khusu’, seseorang bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, Karena ilmu yang bermanfaat adalah semua ilmu yang menyebabkan seseorang takut kepada Allah ssubhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat, sebagaimana yang tersebut dalam salah satu do’anya:

اللّهُمّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يَسْمَعُ

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hati yang tidak khusu’, dan jiwa yang tidak pernah kenyang, dan do’a yang tidak didengar ”

Khusu’ inilah yang diangkat pertama kali dari diri manusia, maka pada zaman sekarang jarang kita dapatkan orang yang khusu’ hatinya, baik dalam sholat maupun di luar sholat, hal ini sesuai yang sebut dalam hadist :

أَوَّلُ مَا يُرْفَعُ مِنَ النَّاسِ الْخُشُوْعُ

”Pertama kali yang diangkat dari diri manusia adalah khusu’ (Hadist Shohih Riwayat Tobrani, lihat juga dalam Shohih Al Jami’ Shoghir no : 2576)

8/ Dengan khusu’, seseorang akan bertambah semangatnya di dalam beramal dan bekerja sehingga hasilnya bisa maksimal.

9/ Dengan khusu’, seseorang akan menjadi ringan di dalam melaksanakan ibadat, bahkan merasa senang dengannya. Dalam suatu hikmah Arab dinyatakan:

مَنْ عَرَفَ مَا يُطْلَبُ ، هَانَ عَلَيْهِ مَا يَبْذُلُ ، وَمَنْ أَيْقَنَ بِالْخَلْفِ ، جَادَ بِالْعَطِيَّةِ

”Barang siapa mengetahui apa yang diminta, maka akan ringan untuk mengorbankan sesuatu untuknya, dan barang siapa yang yakin akan mendapatkan balasan, maka dia akan menjadi royal untuk memberi ”

10/ Dengan khusu’, seseorang menjadi cepat menerima kebenaran, bahkan mengamalkan kebenaran tersebut dan bahkan berdakwah kepadanya dengan sungguh-sungguh.

11/ Dengan khusu’ tujuan umat Islam dalam hidup ini bisa disatukan yaitu mencari ridho Allah.

Pelajaran Keempat :

Bagaimana caranya supaya hati bisa khusu’? Di sana ada beberapa amalan yang bisa mendatangkan kekhusu’an dalam hati, diantaranya adalah :

1/ Menerima perintah Allah dan Rosul-Nya dengan rela dan pasrah tanpa ragu-ragu, dan tidak menolaknya hanya karena tidak masuk akal kita.

2/ Berusaha untuk selalu ikhlas dalam setiap amal perbuatan,

3/ Selalu muhasabah (intropeksi diri) dan mencari kekurangan yang ada pada dirinya.

4/ Menjauhi sifat sombong, takabbur, riya’ dan sum’ah.

5/ Selalu merasa takut terhadap amal perbuatannya apakah diterima oleh Allah atau ditolaknya.

6/ Selalu mengingat nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepadanya selama hidup ini.

7/ Selalu meminta hidayat dari Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap gerak-geriknya.

8/ Selalu merenungi arti dan makna serta rahasia dibalik Asmaul Husna (Nama-nama Allah yang indah)

9/ Selalu mencari ilmu yang bermanfaat, yaitu semua ilmu yang bisa menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala .

10/ Selalu mengingat kematian, adzab kubur, hari kebangkitan, syurga dan neraka.

11/ Selalu bersimpuh dihadapan Allah untuk berdo’a dan memohon pertolongan dari-Nya

Pelajaran Kelima :

Adapun khusu’ dalam sholat, pembahasannya sangat luas sekali, di bawah akan disebutkan beberapa kuncinya saja, diantaranya adalah :

1/ Mengetahui pentingnya sholat dan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya.

2/ Mempersiapkan diri sebelum sholat, dengan mensucikan diri dari hadast dan najis serta memakai pakaian yang pantas.

3/ Selalu memperhatikan adab- adab sholat secara lahir, seperti tuma’ninah dalam setiap gerakan sholat.

4/ Melakukan sholat dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah saja.

5/Menjauhi segala sesuatu yang akan mengganggu konsentrasi sholat.

6/Mengetahui dan merenungi bacaan-bacaanyang terdapat di dalam sholat.

Pelajaran Keenam :

Tanda-tanda khusu’ yang terdapat dalam diri seseorang adalah sebagai berikut :

1/ Cinta terhadap sholat dan hatinya selalu tertambat padanya.

2/ Segera mengerjakan sholat jika sudah datang waktunya, dan terasa sangat ringan di dalam mengerjakannya.

3/ Selalu menghadirkan hatinya ketika membaca Al Qur’an, berdzikir, dan berdo’a.

4/ Selalu bersyukur terhadap nkmat-nikmat yang diberikan Allah kepadanya, walaupun terlihat dimata manusia nikmat itu hanya sedikit. Dan dalam satu waktu dia sangat berhati-hati ketika mendapatkan nikmat, karena khawatir kalau hal itu hanya ujian dari Allah, akibat dosa-dosanya .

5/ Selalu bersabar ketika mendapatkan musibah dan menyerahkan segala urusan kepada Allah swt saja.

6/Selalu merenungi fenomena yang terjadi disekitarnya, seperti pergantian malam dan siang, keajaiban makhluq-makhluq Allah baik yang ada di darat, di lautan,maupun yang berada di angkasa. Begitu juga dia selalu merenungi kehancuran bangsa-bangsa terdahulu maupun yang sekarang akibat bermaksiat kepada Allah swt.

7/ Jika disebut nama Allah subhanahu wa ta’ala, maka tergetar hatinya dan sering menangis karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala.


Catatan: Pengajian berikutnya Rabu Malam, 29 Nopember 2017.

Minggu, 26 November 2017

Tahsin dan Tafsir Ath-Thariq



Kajian Subuh DKM Al-Muhajirin
Ahad, 26 Nopember 2017
Bersama Ustadz Iman Firdaus

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ ﴿٢﴾ النَّجْمُ الثَّاقِبُ ﴿٣﴾ إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ ﴿٤﴾ فَلْيَنظُرِ الْإِنسَانُ مِمَّ خُلِقَ ﴿٥﴾ خُلِقَ مِن مَّاءٍ دَافِقٍ ﴿٦﴾ يَخْرُجُ مِن بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ ﴿٧﴾ إِنَّهُ عَلَىٰ رَجْعِهِ لَقَادِرٌ ﴿٨﴾ يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ ﴿٩﴾ فَمَا لَهُ مِن قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ ﴿١٠﴾ وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الرَّجْعِ ﴿١١﴾ وَالْأَرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِ ﴿١٢﴾ إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ ﴿١٣﴾ وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ ﴿١٤﴾ إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا ﴿١٥﴾ وَأَكِيدُ كَيْدًا ﴿١٦﴾ فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا  (١٧ 

Ath-Thariq(Surat ke 86, Diturunkan di Mekkah 17 ayat)

Bismillahir Rahmaanir Rahiim. 
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. 1. Was samaa-i wath thaariq Demi langit dan sesuatu yang datang pada waktu malam. 
2. Wa maa adraaka math thaariq Tahukah kamu, apakah sesuatu yang datang pada waktu malam itu? 
3. An najmuts tsaaqib (Yaitu) bintang yang sinarnya menembus (kegelapan malam). 
4. In kullu nafsil lammaa ‘alaihaa haafizh Setiap jiwa pastilah ada penjaganya (malaikat yang menjaganya). 
5. Fal yanzhuril insaanu mimma khuliq Maka hendaklah manusia itu memikirkan dari apa ia diciptakan. 
6. Khuliqa mim maa-in daafiq Ia diciptakan dari air yang memancar (mani) 
7. Yakhruju min bainish shulbi wat taraa-ib Yang keluar dari tulang-belakang (laki-laki) dan tulang rusuk (perempuan). 
8. Innahuu ‘alaa raj’ihii laqaadi Sesungguhnya Dia (Allah) benar-benar kuasa pengembaliannya (menghidupkan kembali). 
9. Yauma tublas saraa-ir Pada hari ditampakkannya seluruh rahasia. 
10. Famaa lahuu min quwwatiw walaa naashir. Maka ia (manusia) tidak mempunyai suatu kekuatanpun dan tidak (pula) orang yang menolong. 
11. Wa samaa-i dzaatir raj’ Demi langit yang mempunyai (mengandung) hujan. 
12. Wal ardhi dzaatish shad’ Dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. 
13. Innahuu laqaulun fashi Sesungguhnya di (Al Qur’an itu) adalah kata-kata yang benar (yang memisahkan antara benar dan salah). 
14. Wa maa huwa bil hazl Dan dia sama sekali bukan senda-gurau. 
15. Innahum yakiiduuna kaida Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) benar-benar membuat rencana tipu daya. 
16. Wa akiidu kaidaa Dan Aku pun benar-benar membuat tipu daya. 
17. Fa mahhilil kaafiriina amhilhum ruwaidaa Maka berilah tangguh orang-orang kafir itu, yaitu berilah tangguh barang sejenak. 

Adapun tafsirnya sebagai berikut:

1. Allah SWT bersumpah demi langit dan demi sesuatu yang datang mengetuk langit di malam hari.

2. Kemudian Allah bertanya untuk menggugah rasa ingin tahu, ‘Tahukah engkau apa yang datang mengetuk langit di malam hari itu.?’

3. Dijawab-Nya, bahwa dialah bintang terang yang cahayanya menembus cakrawala langit sehingga terlihat dari bumi.

4. Yang menjadi objek sumpah Allah di atas, bahwa setiap orang pasti ada malaikat yang diserahi untuk menjaganya, dan mencatat amal perbuatannya, yang baik maupun yang buruk. Untuk kelak dibalas atas perbuatannya itu.

5. Kemudian Allah mengingatkan, hendaknya manusia mencermati awal kejadian dirinya.

6. Sebenarnya ia diciptakan dari air yang terpancar. Yang dimaksud di sini adalah air sperma laki-laki yang tertuang dengan begitu cepatnya ke dalam rahim.

7/ Adapun tempat keluarnya adalah bagian tubuh antara Sulbi dan Tara`ih laki-laki. Sulbi ini berada di tulang punggung, sedangkan Tara`ih berada di dada bagian atas laki-laki, tepatnya pada tempat kalung bagi perempuan.

8. Rabb yang menjadikan manusia dari air yang terpancar dari sebuah tempat yang amat sulit ini. Dia Maha Kuasa untuk mengembalikan manusia dengan dibangkitkan lagi dan dikumpulkan untuk dibalas atas amal perbuatannya di hari Kiamat.

9. Oleh karenanya, Allah SWT berfirman setelahnya, yaitu suatu hari akan diuji rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam dada manusia, dan akan nampaklah senjata isi hati, yang baik maupun yang buruk, pada wajah-wajah mereka.

10. Pada saat itu manusia tidak memiliki kekuatan untuk membela diri dan tak seorang pun yang akan membela dia.

11. Untuk kedua kalinya, Allah SWT bersumpah untuk menunjukkan kebenaran al-Qur`an. Allah berfirman, Aku b ersumpah demi langit, tempat asal turunnya air hujan, dan hal itu terjadi berulang-ulang secara terus-menerus.

12. Aku pun bersumpah demi bumi yang darinya muncul tumbuh-tumbuhan, lalu dari tumbuh-tumbuhan itulah manusia dan binatang dapat hidup.

13. Sesungguhnya al-Qur`an ini membedakan antara yang hak dan yang batil, antara orang yang bertakwa dan orang yang zalim, dan dengan al-Qur`an ini akan terselesaikan semua pertikaian.

14. al-Qur`an bersikap tegas, tidak main-main atau omong kosong.

15. Sesungguhnya orang yang mendustakan Rasulullah SAW dan al-Qur`an, mereka akan berusaha membuat rekayasa dan tipu daya dengan tujuan agar mereka dapat mengalahkan kebenaran dan mendukung kebatilan.

16. Sedangkan Allah yang akan merekayasa untuk meninggikan kebenaran dan mencegah kebatilan yang mereka usahakan itu. Setiap orang akan tahu, dalam hal ini, siapa yang akan menang, sebab kemampuan manusia sangatlah lemah dan hina di hadapan Yang Maha Kuat dan Maha Tahu akan rekayasa.

17. Lalu Allah berfirman, biarkan saja mereka itu, hai Muhammad, tunggulah beberapa waktu dan bersabarlah, kelak mereka akan tahu akibat perbuatan mereka itu, yaitu tatkala turun siksa kepada mereka.

Catatan:
Untuk tahsin agak sulit diuraikan disini, jadi perlu dihadiri taklimya, khususnya untuk mengetahui cara membacanya secara tepat dan benar.
Mari kita hadiri taklim kita setiap Rabu Malam, Sabtu pagi, Minggu Malam dan Minggu Pagi. (nas)

Jumat, 17 November 2017

Rezeki halal telah dibagi...

Miskin harta itu tidak dikenal dalam kehidupan orang yang beriman kepada Allah dengan sepenuhnya. Setiap orang yang memiliki keyakinan dan keimanan penuh kepada Allah, serta giat beribadah dan berdoa kepada-Nya,  maka ia akan merasa kaya dalam naungan Yang Maha Kaya.

Karena yang dinamakan kaya itu adalah ‘kaya hati’, yaitu seseorang yang hatinya merasa kaya hingga tidak terikat dengan gegap gempita kehidupan dunia, khususunya pada urusan pengumpulan dan penumpukan harta.

Jadi ada orang yang memiliki hati kaya, maka itulah hakikat kekayaan sesungguhnya yang harus dimiliki setiap orang, sekalipun dirinya tidak memiliki harta kekayaan.

Berbeda dengan orang yang memiliki sifat rakus harta, yaitu orang yang tidak pernah merasa puas dengan pembagian rezeki  halal dari Allah, hingga berani mengambil langkah durhaka seperti menghalalkan segala cara untuk menumpuk kekayaan, tanpa mengenal dari sumber halal atau haram, maka semuanya diterjang,  yang penting dapat uang, demi memenuhi hasrat pribadinya.

Sy. Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-ku, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kecukupan, dan Aku tutupi kemiskinanmu. Jika kamu tidak melakukannya, maka Aku penuhi hatimu dengan kesibukan, dan Aku tidak akan menutupi kemiskinanmu.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sy. Abu Humaid As-Sa’idi RA mengabarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berlaku baiklah kalian dalam menuntut dunia, karena setiap orang telah dimudahkan untuk apa dia diciptakan di dunia ini.” (HR. Ibnu Majah).

Rezeki yang halal itu sudah diatur pembagiannya oleh Allah setiap hari, dan selalu diberikan kepada semua orang yang telah berikhtiar mencarinya secara wajar, dan masing-masing orang akan mendapatkan sesuai jatah yang telah ditentukan oleh Allah.

Sedangkan bagi orang yang mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan namun dengan cara yang tidak halal, maka harta yang didaptkan secara curang itu hakikatnya adalah ujian dari Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. 

Sy. Abu Hurairah RA berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan kepada hamba-Nya apa yang sudah ditetapkan bagian rezeki untuk dirinya. Karena itu, berlaku baiklah kalian dalam mencari rezeki. Ambillah apa yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (HR. Abu Ya’la).

Rezeki halal bagi setiap orang itu tidak akan pergi jauh dari dirinya, dan demikianlah yang riil terjadi dalam kehidupan masyarakat,  maka tak akan lari rezeki dikejar, sebaliknya mengejar rezeki itu belum tentu didapat.

Sy. Abu Darda’ RA mengabarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya rezeki itulah yang mengejar manusia, sebagaimana kematian mengejarnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Bazaar).

Sy. Abu Sa’id Al-Khudri RA memberitahukan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu lari dari rezekinya, tentu rezeki itu akan mengejarnya seperti maut mengejar dirinya.” (HR. Ath-Thabrani).

(Ust. Luthfi Bashori)

Rabu, 15 November 2017

Menyoal amar ma'ruf nahi munkar...

Oleh Suripto SH (Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan)

1. Sebelum saya menyampaikan materi saya ingin bertanya kepada Saudara-saudara sekalian, apakah kita masih sepakat akan terus melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau hanya amar ma’ruf saja? Tentu kita tidak cukup hanya amar ma’ruf saja tetapi harus disertai dengan nahi mungkar.*

*2. Apalagi di tengah kondisi seperti saat ini, di mana kondisi saat ini mirip dengan kondisi di awal-awal kelahiran orde baru atau ORBA. Ummat Islam diliputi suasana Islamophobia. Banyak yang mengakui ke-Islamannya secara ragu-ragu atau tidak berani secara terang-terangan.*

*3. Pada awal kelahiran Orba ada pusat pemikiran yang dibangun oleh Pater Beik yang menyebarkan Islamophobia di kalangan sipil dan militer. Sehingga muncullah peristiwa Lampung, Majalengka, Tanjung Priok dll pada tahun 1980-an sehingga semakin memperkuat stempel bahwa Islam itu identik dengan teroris yang akan membuat negara Islam melalui DI/TII. Dampak dari skenario tersebut sangat dirasakan oleh ummat Islam.*

*4. Kemudian dicetuskan asas tunggal (astung) sehingga didirikanlah Laboratorium Pancasila, BP7 yang berkantor di Pejambon dll. Inipun mirip dengan situasi saat ini, hanya saja menggunakan istilah-istilah yang bebeda. Stempel yang dilekatkan kepada ummat Islam menggunakan kata-kata: radikalisme, terorisme, intoleran dll sehingga masyarakat awam menjadi takut.*

*5. Orang-orang juga jadi semakin berani melecehkan Islam. Situasi semakin memuncak dengan adanya kasus Ahok. Peristiwa kerusuhan di tahanan Mako Brimob juga konon disulut oleh isu pelecehan terhadap Al Quran. Kolom agama di KTP juga kini bisa diisi dengan aliran kepercayaan.*

*6. Situasi inilah yang mendasari saya sehingga saya di awal tadi bertanya kepada saudara-saudara sekalian. Apakah kita cukup hanya melakukan amar ma’ruf saja atau sekaligus nahi mungkar melihat situasi tersebut?*

_*Faktor-faktor Menyebarnya Islamophobia.*_

*7. Islamophobia yang menyebar sampai dengan hari ini paling tidak disebabkan oleh 2 faktor utama.*

*8. PERTAMA adalah karena di pusat pengambilan keputusan saat ini masih banyak anasir-anasir ORBA dan pendukung NASAKOM ORDE LAMA. Mereka turut mempengaruhi kebijakan-kebijakan negara bahkan merajalela menyebarkan semangat NASAKOM ala ORLA dan Anti Islam ala Orba. Saya tidak perlu sebutkan nama-namanya, tetapi lihat saja tindakan dan ucapan-ucapan mereka.*

*9. KEDUA adalah faktor ASING sehingga kita tidak bisa berdaulat lagi, yaitu ZIONISME sebagai kekuatan barat dan KOMUNISME sebagai kekuatan timur. Komunisme memang secara organisasi sudah bubar tetapi masih eksis di Cina Daratan. Deng Xiao Ping mencetuskan ONE STATE TWO SYSTEMS sehingga saat ini di Cina terdapat 2 system dalam pemerintahan yaitu sistem komunis dalam masalah politik dan sistem kapitalis dalam masalah ekonomi. Kapitalisme dan komunisme ternyata bisa berdampingan.*

*10. Melihat dua hal di atas saat ini ummat Islam harus lebih waspada karena operasionalisasi dari kebijakan-kebijakan mereka bisa lebih pedas daripada yang digariskan. Operasionalisasi dari kebijakan yang anti Islam bisa lebih kejam daripada garis kebijakan yang dibuat di tempat asalnya.*

_*Bagaimana Kebijakan Barat terhadap Islam?*_

*11. National Intelligence Council (NIC) merilis sebuah riset yang menyebutkan bahwa ancaman terbesar dunia dari 2004 sampai dengan 2020 adalah terorisme khususnya dari Islam. Secara operasional yang biasanya dilakukan bukanlah mencegah atau menanggulangi ancaman, tetapi justru selalu memprovokasi ummat Islam untuk melakukan aksi-aksi yang bisa dikategorikan terorisme sehingga dengan mudah diringkus, dan manjadi bukti bahwa memang Islam itu seolah-olah merupakan ancaman.*

*12. Riset yang dirilis oleh RAND Corporation, suatu lembaga think tank Amerika dalam bidang politik, ekonomi, pertahanan dan budaya, menyebut bagaimana Amerika memandang dan memperlakukan ummat Islam. Dalam dokumen yang berjudul Civil Democratic Islam mereka membagi ummat Islam itu dalam 4 kategori :*

*13. Pertama: ISLAM FUNDAMENTALIS, sebagai musuh nomor satu Amerika. Mereka punya daftar fundamentalis di semua negara. Ciri-cirinya adalah menolak nilai-nilai demokrasi barat.*

*14. Kedua: ISLAM TRADISIONALIS yaitu kelompok konservatif yang cenderung menolak perubahan. Kelompok tradisionalis dianggap bisa diperalat untuk menghadapi fundamentalis. Kita tidak usah heran kalau melihat saat ini anak-anak muda dari sebuah organisasi Islam tradisionalis selalu digunakan untuk membubarkan pengajian-pengajian yang mereka anggap anti Pancasila atau radikal.*

*15. Ketiga: ISLAM MODERNIS yaitu kelompok yang siap menjadi bagian dari kehidupan modern. Kelompok modernis dianggap sebagai lahan yang subur untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi barat, keterbukaan dan ajaran-ajaran kapitalis. Generasi muda Islam banyak yang jadi sasaran, terutama di kampus-kampus melalui program beasiswa untuk dicuci otaknya di Amerika. Setelah di-brainwashed mereka juga digunakan untuk menghadapi fundamentalis.*

*16. Keempat: ISLAM SEKULARIS yaitu kelompok yang memisahkan urusan agama dengan urusan politik dan negara. Bisa dianggap sebagai Islam abangan, tidak terlalu membahayakan namun harus tetap dikendalikan untuk menghadapi fundamentalis dan mencegah mereka agar tidak dimanfaatkan ‘ideologi kiri’.*

*17. Dengan melihat kebijakan seperti di atas maka upaya untuk mempersatukan ummat Islam tidaklah mudah dan perlu energi besar.*

_*Bagaimana Kebijakan Cina terhadap Islam.*_

*18. China bersama dengan beberapa negara yang tergabung dalam Shanghai Cooperation Organisation (SCO) juga mempunyai agenda untuk memberantas yang mereka anggap sebagai ancaman Islam radikal terutama di wilayah utara yang berbatasan dengan wilayah bekas Uni Sovyet, termasuk Xinjiang /Uyghur. SCO yang semula bernama The Shanghai Five beranggotakan Cina, Rusia, Kazakhstan, Kygyztan dan Tajikistan didirikan pada 1996. Pada tahun 2001 menjadi SCO setelah masuknya anggota baru yaitu Uzbekistan, kemudian India dan Pakistan. Dalam hal ini kebijakan Cina dan para sekutunya dalam masalah ancaman terorisme Islam bertemu dengan kepentingan barat (Amerika dan sekutu-sekutunya) yaitu memerangi radikal Islam.*

*19. Presiden Cina Xi Jinping meneruskan dan mengembangkan gagasan Deng Xiao Ping, yang bisa menyandingkan komunisme dan kapitalisme dalam sebuah negara, dengan mengembangkan OBOR atau One Belt One Road (satu rangkaian, satu jalan) yaitu mimpi besar Cina tentang Jalur Sutera modern. Cina ingin menjadi imperium baru di dunia. Tahun 2034 Cina ingin sejajar dengan Amerika, terutama dalam bidang ekonomi. Tahun 2049 Cina ingin menyaingi Amerika dalam bidang militer. Persis pada 2049 dalam peringatan 100 tahun berdirinya negara RRC akan diumumkan bahwa Cina adalah kekuatan hegemoni dunia yang baru.*

*20. Proyek OBOR akan melewati banyak negara, terutama di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia yang mayoritas berpenduduk umat Islam. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan saat ini apakah memang benar-benar untuk rakyat atau untuk kepentingan mereka, ini yang harus kita kritisi. Uang 1 Trilyun USD disiapkan Cina untuk membangun infrastruktur dalam proyek OBOR di berbagai negara. Krisis Rohingya di Myanmar juga termasuk dampak dari rencana pembangunan pelabuhan besar Cina di wilayah Segitiga Emas.*

*21. Di Malaysia akan dibangun sebuah kota baru atau bandar baru sebagai ibukota baru Cina di luar Cina setelah Beijing, dengan dana Rp 510 Trilyun. Di situ akan dibangun kota berlapis di atas dan di bawah tanah. Di Beijing juga sudah dibangun kota di bawah tanah untuk menghindari serangan dari yang mereka sebut sebagai kaum imperialis. Bandingkan dengan Meikarta yang dibangun di Cikarang ternyata juga menggunakan duit pinjaman dari Cina.*

*22. Malaysia bagian barat KL sampai dengan arah airport yang baru sekarang banyak dikuasai oleh pengusaha-pengusaha kaya keturunan Cina. Sebuah data dari NAS (National Agenda Secretariat) di Malaysia menyebut kepemilikan tanah di antara orang-orang terkaya di Malaysia. Tan Sri Lee Shin Cheng (101 Group) disebut memiliki 185.000 hektar (39%), Tan Sri Lim Kok Thay (Genting Group) memiliki 145.000 hektar (30,8%), Tan Sri Tiong Hiew King (Rimbuan Group) memiliki 135.000 hektar. Ada 2 pengusaha pribumi yang juga menguasasi lahan tetapi dengan prosentase yang sangat kecil, yaitu Tan Sri Syed Mokhtar menguasai 5.000 hektar (1%) dan Datuk Amar Sapawi menguasai 1.000 hektar (0,2%).*

*23. Tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta jiwa, 60% nya akan diisi tenaga kerja produktif yang tidak akan bisa bersaing dengan tenaga kerja asing di era pasar bebas atau merkantilisme yang diberlakukan di negara-negara ASEAN. Mereka mungkin hanya akan menjadi kacung kalau tidak disiapkan dari sekarang. Saat ini saja tenaga kerja asing dari Cina sudah membanjiri negara kita di berbagai wilayah seperti Banten, Bogor, Sultra dll. Tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara budaya mereka menjadi ancaman bagi masyarakat kita. Penerbangan ke Kendari selalu dipenuhi tenaga kerja asing dari Cina, lebih dari ½ jumlah penumpang. Badannya kekar-kekar, ini tenaga kerja atau tentara? Belum lagi jumlah wisatawan Cina yang mencapai angka 500.000 orang itu pulang lagi ke negaranya atau tinggal di sini?*

*24. Kekuatan asing sudah mulai menjajah Indonesia. Cina dan Amerika sama-sama ingin menguras kekayaan negara kita, hanya saja Yahudi selalu lebih cantik mainnya. Jauh sebelum berdirinya negara RRC pada 1949, Yahudi sudah mencanangkan One Globe One Society dalam Protocol Zionisme pada tahun 1776. Yahudi menguasai bank, pasar, asset energi dan pangan. Semua itu disebabkan sebuah prediksi bahwa tahun 2030 akan terjadi krisi energi dan pangan di seluruh dunia. Sehingga sebuah perusahaan pangan dari Israel bernama Cargil saat ini mulai menguasai perkebunan di Indonesia dan Malaysia. Kedua kekuatan itu juga sudah mulai saling mengungguli dalam bidang teknologi informasi dan teknologi militer.*

*25. Amar ma’ruf nahi mungkar itu harus diterjemahkan dalam tindakan nyata. Gambaran masa depan yang suram itu harus kita rubah sekarang dan kita bangun harapan. Jangan sampai ummat Islam kehilangan martabat dan malu jadi ummat Islam, ataupun malu jadi orang Indonesia. Jangan sampai kita direndahkan dengan sebutan Indon dll. Namun tindakan itu tidak boleh hanya dengan semangat dan emosi saja. Berkali-kali saya sampaikan tentang pentingnya nafas panjang dan program yang jelas. Kekuatan kita harus dirajut secara terukur, teratur dan terstruktur. Kalau dengan modal emosi saja maka akan mudah dijebak.*

*26. Kita harus diskusikan langkah-langkah ke depan, jangan lagi mendiskusikan masalah. Masalahnya sudah jelas, yang penting adalah langkah-langkah apa yang akan kita ambil.*

_*(Disampaikan di depan ulama, tokoh dan aktifis Islam Tanah Abang, Ahad 12 November 2017)*_

Selasa, 14 November 2017

Surat cinta untuk saudaraku Seiman


Berikut adalah Surat Cinta untuk saudaraku seiman...

1. Mari kita ingat, dari dulu kita berbeda dalam qunut subuh. jika engkau yang imami engkau membaca qunut, akupun ikut dengan takdzim dibelakangmu. demikian pula saat aku yang menjadi imam aku tidak membaca qunut, engkaupun ikut dengan penuh hormat tanpa ribut. #KitaTetapBersaudara

2. Di awal Ramadhan, hampir tiap tahun kita berbeda dalam memulainya. aku menggunakan methode hisab, engkau memakai rukyah. meski hasilnya berbeda, #KitaTetapBersaudara.

3. Saat tarawih, aku memilih melakukannya sebelas rakaat dengan witirnya sebagaimana riwayat ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha, sedangkan engkau memlih meneladani Sayyiduna Umar. Ramadhan berjalan dengan penuh syahdu. tak ada kegaduhan. karena #KitaTetapBersaudara

4. Bahkan ketika hari raya menjelang, kita sering menggelar shalat ied di hari yang berbeda, namun #KitaTetapBersaudara.

5. Dalam hal tahlilan. engkau meyakini pendapat Imam Ahmad bin Hambal yang menyatakan bahwa ihda'ust tsawab akan sampai kepada arwah leluhur, namun aku lebih mantap berpegang teguh dengan pendapat penulis Kitab Ar Risalah yang merupakan rujukan Ilmu Ushul Fiqih yang pertama di dunia yaitu imam Muhammad bin Idris Asy Syaf'i yang menyatakan bahwa mengirim pahala kepada mayit tidak akan sampai. meski begitu kita tetap saling menghormati. karena #KItaTetapBersaudara.

6. Dalam pelaksanaan shalat Jum'at, engkau mengikuti Sunah Dzun Nurain, menantunya Rasulullah saw Sayyiduna Ustman yang mencontohkan adzan jumat dua kali, sedangkan aku memilih adzan satu kali. #KitaTetapBersaudara.

7. Saat engkau naik mimbar dengan gagah engkau memakai jubah yang terbuat dari Yaman lengkap dengan imamah dan sorban dengan menggenggam erat tongkat, sedangkan aku terbiasa khutbah tanpa memegang tongkat. #KitaTetapBersaudara.

8. Saat memulai shalat, engkau jahr-kan lafadz niatmu karena mengikuti qoul guru kita Imam An Nawawi penulis Al Muhadzdzab, Riyadhus Shalihin dan Al Adzkar, sedangkan aku melantunkannya dalam hati, namun itu tidak sama sekali merusak ukhuwwah kita. #KitaTetapBersaudara

9. Saat kita membaca Ummul Kitab dalam shalat kita, aku membaca basmallah secara sirr, sedangkan engkau membacanya secara jahr karena mengikuti Imam As Syafi'i, hubungan kita tetap terjalin. karena #KitaTetapBersaudara

10. Nanti, sebakda shalat, engkau lantunkan dzikirmu dengan keras karena berniat mendidik jama'ah, aku menghormatimu meski aku berdzikir dengan sirr. bagiku tak ada yang perlu dipersoalkan. kenapa? karena #KitaTetapBersaudara.

11. Jika menyudahi ceramah, engkau lebih senang menggunakan kalimat wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq, sedangkan aku biasa menggunakan fastabiqul khairat. bagiku itu ragam cara yang mengkayakan keislaman kita. dan tak perlu jadi soal karena #KitaTetapBersaudara

12. Ada puluhan, bahkan ratusan, bahkan mungkin ribuan yang kita sering berbeda dalam pengamalan, namun selama ini tak pernah terjadi kegaduhan seperti saat ini karena masing-masing kita mampu menahan diri. karena #KitaTetapBersaudara

13. Aku yakin saat aku tertidur lelap, engkau melantunkan doa kepada Allah agar dosa-dosaku dan dosa-dosa kaum muslimin semuanya diampuni Allah dan kelak kita bisa berkumpul di jannahNya. bukankah doamu dan doaku sama; Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan dan jangan engakau jadikan dalam hati kami rasa dengki terhadap orang-orang yang beriman. sungguh Engkau Maha pengampun lagi Maha Penyayang. #KitaTetapBersaudara

14. Saat ini organisasimu tengah menjadi olok-olokkan banyak orang, tentu dengan berbagai motif, tapi yakinlah bukan organisasimu yang salah, namun hanya segelintir oknum yang sedang khilaf. bagiku organisasimu tetaplah suci sesuci arwah dan niat pendiri-pendirinya. janganlah engkau berputus asa. aku yakin engkau mampu melewati ini semua. aku selalu mendukungmu karena #KitaTetapBersaudara.

15. Mungkin satu atau dua kalimatku belakangan ini juga melukai hatimu, Demi Allah aku meminta maaf. semua ini aku lakukan karena mencintaimu dan mencintai organisasimu yang menjadi wasilah perjuanganmu karena sampai detik ini #KitaTetapBersaudara.

16. Aku hanya tidak mau engkau diperalat musuh-musuh kita lalu tanpa engkau sadari engkau dibenturkan dengan saudara sendiri dan engkau tak menyadarinya. maka aku menegurmu dengan cara dan bahasaku. ini semua aku lakukan karena #KitaTetapBersaudara.

17. Renungkanlah dengan hati yang jernih! soal Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 45 bagi kita telah final. itulah pilar berbangsa kita dan yakinlah mayoritas anak-anak negeri ini sepakat dengan kita. 4 pilar ini digunakan sebagian pihak untuk mengacak-acak persaudaraan kita agar kita saling curiga. kenapa aku menasehatimu karena #KitaTetapBersaudara.

18. Ingatlah 4 pilar ini diobral oleh musuh bangsa dan musuh agama kita semenjak kasus penistaan kitab suci kita. sebelum itu tidak pernah kita persoalkan masalah ini karena 4 pilar ini telah final. resapilah nasehatku ini. aku mencintaimu karena Allah.
 #KitaTetapBersaudara.

19. Saudaraku jangan mau menari dengan musik orang lain! ada skenario besar untuk membenturkan organisasi kita. jika organisasi kita berhasil mereka benturkan, bangsa kita akan terlibat perang saudara dan yang mengumpulkan ghanimahnya adalah mereka. maka sadarilah bahwa #KitaTetapBersaudara.

‎20. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا واجعلنا إخوانا متحابيين يا رب العالمين
Ya Allah lembutkan hati kami dan perbaiki hubungan diantara kami serta jadikan kami saudara seiman yang saling mencintai, duhai pemilik alam semesta. amin
(Copas dari Suhari Abu Fatih)

Ust. Roni: "Ada Apa Negeri Berkekayaan Alam Melimpah Ruah, tapi Kesulitan Ekonomi Kian Menggurita."

Ketua DKM Al-Muhajirin yang baru: Ir. A. Hasan Munawar Catatan Redaksi: Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Muhajirin RW-10 An...