Jumat, 28 Mei 2021

Jamaah Al-Muhajirin Berdonasi ke Palestina Via ACT



Penyerahan Donasi ke Palestina dari Jamaah Al-Muhajirin RW-10 Ankid
Senilai Enam Juta Rupiah. Diserahkan oleh Wk. Ketua DKM, Bidang Zis,
Rusyana kepada Yayasan ACT (Aksi Cepat Tanggap)

Kita memberikan donasi ke Palestina karena dilandasi rasa empati yang mendalam atas nasib saudara-saudara kita di Palestina. Serangan Zionis Israel yang begitu dahsyat telah memporak-porandakan gedung-gedung dengan mayat yang bergelimpangan. Serangan Zionis Lakna'tullah itu begitu memukul rakyat Palestina. Kehidupan di tanah wakaf Umat Islam itu begitu mencekam dan hancur lebur. Listrik menyala hanya empat jam dalam sehari. Sementara ketersediaan air hanya mengalir dalam tiga jam sehari pada saat listrik mati. Begitulah silih berganti. Bisa kita bayangkan dan kita rasakan betapa sulitnya kehidupan saudara-saudara kita disana. OLeh karena itu kita merasa terpanggil untuk berdonasi, walaupun barangkali secara nominal tidak besar, namun itu adalah aksi nyata, bukti keprihatinan dari Jamaah Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul.

Begitulah ungkapan Ketua DKM, Al-Muhajirin, Sigit Tjiptono, saat diminta tanggapannya atas Aksi Bela Palestina dengan memberikan donasi senilai Rp 6.000.000,- (enam juta rupiah) hasil pengumpulan dari Jamaah Al-Muhajirin, yang diberikan melalui sebuah Yayasan ACT (Aksi Cepat Tanggap), yang berlangsung di Masjid Al-Muhajirin, selepas Shalat Jum'at (28/5).

Selain itu, lanjut Sigit, di Palestina pun terdapat Masjidil Al-Aqsa. Itu adalah masjid suci kita umat Islam yang merupakan kiblat Shalat pertama bagi kita. Di masjid itu pun Muhammad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, melalui peristiwa Isra' Mi'raj diberangkatkan Allah ke Sidratul Muntaha. Masjidil Aqsa memiliki nilai historis yang sangat tinggi bagi umat Islam. Karena itu, tak ada tekad dan harapan kita seluruh umat Islam, selain Palestina harus merdeka. Palestina harus terbebas dari Penjajahan Zionis Israel Lakna'tullah.

Lalu mengapa kita menyerahkannya melalui Yayasan ACT? Karena ACT telah sangat dikenal sebagai lembaga yang kredibel dan paling mumpuni. Bahkan telah mentransformasikan dirinya sebagai sebuah Lembaga Kemanusian Global? In syaa Allah ACT adalah sebuah lembaga yang amanah. Untuk itu, mari kita simak sejarah dan program ACT berikut ini.

Sejarah ACT Peduli Kemanusiaan

Tanggal 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. ACT mengembangkan aktivitasnya untuk memperluas karya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan paska bencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti qurban, zakat dan wakaf.

ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalah kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai bagian dari akuntabilitas keuangannya, ACT secara rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik kepada doanatur, pemangku kepentingan lainnya, dan dipublikasikan melalui media massa.

Sejak tahun 2012, ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pada skala global, ACT mengembangkan jejaring dalam bentuk representatif person sampai menyiapan kantor ACT di luar negeri. Jangkauan aktivitas program global sudah sampai ke 64 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur. Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan kesertaan dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan & kekeringan, konflik & peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai negara.

Program Akasi Kemanusiaan Berskala Global

Program ACT selalu hadir dalam bencana, baik fase darurat (emergency) maupun fase pemulihan (recovery) dengan menggulirkan berbagai program. Program-program yang didedikasikan antara lain Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery Fisik, Recovery Ekonomi dan Recovery Sosial. Aksi kemanusiaan yang dilakukan berorientasi amal (charity) dengan memberdayakan sumberdaya lokal (local sources).

Aksi Kemanusiaan ACT didukung oleh Jejaring Aksi Kemanusiaan nasional maupun internasional. ACT mengklaim bersikap non-diskriminatif, netral, dan objektif dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas publik.

Pada awal 2020, ACT meluncurkan program Aksi Bela Indonesia untuk menanggapi klaim Republik Rakyat Tiongkok (Cina) terhadap Laut Natuna dan aktif bergerak dalam membantu donasi untuk warga Palestina. ACT, hingga saat ini, tetap konsisten untuk mendukung Kemerdekaan Palestina.

Mendukung Kemerdekaan Palestina

Ketahuilah Saudaraku Kaum Muslimin! Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa umat Islam di seluruh dunia harus mendukung kemerdekaan Palestina.

Pertama, karena Palestina adalah Tanah Wakaf Umat Islam

Istilah tanah wakaf pertama kali diucapkan oleh Amirul-mukminin Umar bin Al-Khattab radhiallahu anhu, tatkala beliau datang ke negeri itu untuk menerima penyerahan kunci Baitul Maqdis dari pemimpin tertinggi umat kristiani sedunia.

Setelah sebelumnya umat Islam berhasil menembus negeri para nabi itu dan menaklukkannya dari kekuasaan umat kristiani. Konon ketika menyerah kalah dari penetrasi umat Islam, pemimpin tertinggi umat kristiani bersedia menyerahkan dengan syarat bahwa yang menerima kunci itu adalah orang nomor satu dari umat Islam. Yaitu penguasa tertinggi. Beliau adalah Khalifah Umar ibnul Khattab radhiyallahu anhu, yang berkedudukan di Al-Madinah Al-Munawwarah.


Semua ini menunjukkan betapa bersahajanya seorang pemimpin dunia yang telah berhasil menaklukkan tiga imperium besar, Romawi, Mesir, dan Persia. Saat beliau menerima penyerahan tanah Palestina, beliau mengatakan bahwa tanah itu adalah wakaf bagi seluruh umat Islam.

Keistimewaan yang dimiliki tanah wakaf ini adalah tanahnya telah disucikan oleh Allah, dipenuhi keberkahan dari Allah dan juga merupakan Wathanul Anbiya (negeri para Nabi). Hal ini diabadikan dalam Al-Quran pada firman Allah:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطاً إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

“Dan kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah kami berkahi untuk seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 71)

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأَرْضَ المُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ

“Wahai kaumku ! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut pada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.” (QS. Al-Maidah : 21)

Dari dalil-dalil tersebut, diperoleh gambaran betapa keberkahan Allah Subhanahu Wata’ala meliputi seluruh negeri Palestina, selain itu Palestina juga telah disucikan oleh Allah yang telah ditentukan khusus bagi umat Islam. Palestina juga merupakan warisan para nabi sebab banyak nabi dan rasul dilahirkan, tumbuh, berdakwah, hingga dikuburkan di wilayah tersebut. Diantaranya ialah Nabi Isa as, Nabi Dawud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Ibrahim as, Nabi Luth as, Nabi Ishaq as, Nabi Yaqub as, Nabi Yusuf as, dan Nabi Musa as.

Dari sini jelaslah terlihat bahwasanya Palestina adalah tanah wakaf mutlak milik umat Islam seluruh alam. Sehingga bukan hanya sebatas milik rakyat Palestina saja, tetapi milik seluruh umat Islam. Artinya kehancuran yang saat ini tengah terjadi di Palestina seharusnya bukan hanya menjadi beban rakyat Palestina saja, tetapi kemudian juga menjadi beban seluruh umat Islam di dunia. Kemerdekaan Palestina bukan hanya menjadi tanggung jawab rakyat Palestina, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam. Sebab tanah itu milik kita, milik umat Islam, yang saat ini tengah terancam dan akan dirampas oleh zionis Israel dengan cara yang sangat brutal dan biadab.

Kedua, bahwa di tanah Palestina ada Masjid Al-Aqsa

Ada apa dengan Masjid Al-Aqsa? Mengapa masjid tersebut menjadi alasan kita harus membela Palestina? Bukankan Masjidil Aqsha juga sama kedudukannya dengan masjid-masjid lain yang dirusak musuh?

Saudaraku kaum muslimin,

Ketahuilah, bahwasanya kiblat pertama umat Islam bersumber dari Palestina. Tepatnya di Masjid Al-Aqsa yang memiliki sejarah penting bagi umat Islam. Masjid ini menjadi kiblat selama 14 atau 17 bulan setelah hijrahnya umat Islam ke Madinah pada tahun 624 M. Barulah kemudian turun ayat yang memerintahkan perpindahan kiblat umat Islam dari masjid Al-Aqsa menjadi Ka’bah di Makkah, yang menjadi kiblat umat Islam hingga saat ini.

Masjid Al Aqsha adalah tempat bersejarah, singgahnya Rasulullah Muhammad dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj, sebagaimana diabadikan dalam Al-Quran.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkantanda-tanda kekuasaan Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat.“ (Q.S. Al-Isra [17] : 1).

Masjid Al-Aqsa juga merupakan masjid kedua yang mula-mula di bangun di muka bumi ini setelah Masjid Al-Haram di Makkah. Imam Muslim menyampaikan hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً

“Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam Mengenai masjid yang mula-mula dibangun di atas bumi ini. Rasulullah. Saw menjawab: Masjid Al-Haram. Saya bertanya: Kemudian masjid mana ? Rasulullah. Saw menjawab: Masjid Al-Aqsa. Saya bertanya: Berapa jarak waktu antara keduanya ? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam menjawab: Empat puluh tahun. Kemudian seluuh bumi Allah adalah tempat sujud bagimu. Maka dimanapun kamu mendapati waktu shalat, maka shalatlah.”

Selain itu, Masjid Al-Aqsa juga memiliki keistimewaan lain. Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda;

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

“Tidaklah diadakan perjalanan dengan sengaja, kecuali ke tiga masjid; masjidku ini (di Madinah), Masjidil Haram (di Makkah), dan Masjidil Aqsha.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain Rasulullah bahkan mengatakan bahwasanya shalat di Masjid Al-Aqsa seperti shalat 1.000 rakaat. Maimunah binti Saad dalam hadist tentang berziarah ke Masjid Al-Aqsa menyebutkan: Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis. Nabi berkata, Tempat dikumpulkannya dan disebarkannya (manusia). Maka datangilah ia dan shalat di dalamnya. Karena shalat di dalamnya seperti shalat 1.000 rakaat di selainnya. Maimunah berkata lagi: Bagiamana jika aku tidak bisa. Maka berikanlah minyak untuk penerangannya. Barang siapa yang memberikannya maka seolah ia telah mendatanginya.

Saudaraku seiman,

Lihatlah, betapa istimewanya Masjid Al-Aqsa bagi umat Islam. Namun, apa yang sedang terjadi dengan Masjid Al-Aqsa saat ini hendaklah menjadi perhatian seluruh umat Islam di dunia. Pakar masalah Al-Quds dan Al-Aqsha, Suud Abu Mahfudz menyebutkan, Al-Haram Masjid Al-Aqsha dan Qubbah Sakhra saat ini berdiri di atas lautan terowongan yang digali 25 organisasi Zionis untuk tujuan kehancuran Masjid Al-Aqsa.










Selasa, 25 Mei 2021

Tatacara Shalat Gerhana Bulan (Super Blood Moon)

 

Video Tatacara Shalat Gerhana Bulan disampaikan Pengurus DKM Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul, Ust. Heykal Sya'ban, Lc.

Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon akan terjadi 26 Mei 2021 dan bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09-20.51 WIB. 

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengimbau umat Islam agar melakukan shalat sunnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” jelas Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (24/5/2021), dikutip laman Kemenag. Menurutnya, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. 

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya. “Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujar Kamaruddin. 

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Berjamaah 1. Berniat di dalam hati; 2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa; 3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih); 4. Kemudian ruku’; 5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal); 6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama; 7. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya; 8. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal); 9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali; 10.Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya; 11.Salam. 

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar pandemi COVID-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah. Panduan Shalat Gerhana Saat Pandemi COVID-19.

Berikut panduan penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan saat pandemi dari Kementerian Agama (Kemenag): 

1. Salat Gerhana Bulan di daerah yang tergolong Zona Merah dan Zona Oranye agar dilakukan di rumah masing-masing; 

2. Salat Gerhana Bulan dapat diadakan di masjid atau lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, baik zona hijau maupun zona kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang; 

3. Dalam hal Salat Gerhana Bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut: 
a. Salat Gerhana Bulan dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khutbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir; 
b. Jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar shaf dan antar jemaah;
c. Jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan; 
d. Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk; 
e. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Salat Gerhana Bulan; 
f. Khutbah Salat Gerhana dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun dan syarat khutbah paling lama 10 menit; 
g. Mimbar khutbah di masid atau pun lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah; h. Jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Sumber:  "Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 & Panduan Kemenag".

Jumat, 14 Mei 2021

Khutbah Idul Fitri 1442 H di Masjid Al-Muhajirin: "Imaplementasi nilai-nilai ketaqwaan Pasca Ramadhan"



Assalamu'alaikum wr.wb.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 H, di Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul, telah diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal: Kamis, 13 Mei 2021
Pukul: 06.30 wib s.d. Selesai
Tempat: Lapangan RW-10 Jl. Jayapura-Manokwari-Merauke
Imam/Khatib: DR. Haris Muslim, Lc. (Direktur Al Imarot - Pendidikan Bahasa Arab & Studi Islam).


Berikut video liputan khutbahnya dengan tema "Implementasi nilai-nila ketaqwaan pasca ramadhan..."

Jangan lupa untuk di-"like" and "Share"


Berikutnya disampaikan laporan dari Panitia Ramadhan sebagai berikut:

1. Kegiatan ramadhan yang dilaksanakan:
  • Kajian online pra ramadhan, pemateri Ustadz Abu Ibrahim Heykal, Lc;
  • Shalat dan ceramah tarawih, dengan 90% mengundang ustad dari luar          yang berkualifikasi baik, antara lain lulusan dari Mesir, Sudan, Libia, dan lainnya;
  • Pesantren kilat anak dan remaja selama 1 pekan dengan peserta -/+ 20 orang;
  • Kajian online ramadhan selama sepekan, pemateri Ustadz Abu Ibrahim Heykal,Lc., dengan materi seputar aqidah;
  • Itikaf dan qiyamullail, dengan peserta itikaf dibatasi hanya 10 orang,
  • Penerimaan zakat, infaq dan shadaqah serta penyaluran zakat fitrah.
2. Penerimaan zakat, infaq dan shadaqah, dapat dilaporkan sebagai berikut:

      Penerimaan Zakat Fitrah:
  • Jumlah jiwa: 805
  • Terdiri dari beras: 276,5 kg
  • Uang Rp. 20.883.500,-
  • Fidyah Rp 7.350.000,-
  • Zakat Maal Rp. 22.980.000,-
  • Infaq dan shadaqah Rp 14.332.500,-

Total: Rp. 65.546.000,- 
(Enam puluh lima juta lima ratus empat puluh enam ribu rupiah)

Zakat fitrah dan fidyah Alhamdulillah sudah disalurkan semuanya. Sedangkan untuk zakat maal, infaq dan shadaqah akan disalurkan kemudian oleh DKM Al-Muhajirin.

Ustadz Heykal, dalam kapasitas sebagai Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan ramadhan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Juga disampiakan ucapan terima kasih kepada para jamaah yang selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Demikian laporan Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H.

Wassalam...

Rabu, 12 Mei 2021

Shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al-Muhajirin Antapani Kidul

 



Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 H, di Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul, in syaa Allah akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal: Kamis, 13 Mei 2021
Pukul: 06.30 wib s.d. Selesai
Tempat: Lapangan RW-10 Jl. Jayapura-Manokwari-Merauke
Imam/Khatib: DR. Haris Muslim, Lc. (Direktur Al Imarot - Pendidikan Bahasa Arab & Studi Islam).


Ketua DKM Al-Muhajriin, Sigit Tjiptono, mengingatkan bagi yang belum membayar zakat, dipersilahkan untuk segera membayarnya ke Panitia Zakat Al-Muhajirin bertempat di Belakang Gedung Serbaguna, JL. Manokwari.

Selain itu, Ketua DKM, mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 H ini tetap dengan mematuhi Protokol Kesehatan, antara lain:

a. Memakai masker;

b. Menjaga jarak;

c. Tidak membawa anak balita ke tempat shalat Ied;

d. Bagi Lansia/Orang yang sedang sakit, sedapatnya tidak turut ke lapangan;

e. Segera pulang setelah menyimak khutbah untuk menghindari kerumunan.


Pesan terakhir yang disampaikan Ketua DKM Al-Muhajirin, semoga di hari kemenangan ini, walaupun masih dalam suasana Covid-19, kita tetap bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan. "Jangan melupakan untuk tetap menjaga diri dan keluarga, serta menjaga keamanan rumah dan lingkungan kita masing-masing. Khususnya, tetap waspada terhadap musibah kebakaran dan pencurian," pesan Sigit.

Tidak lupa pula Ketua DKM beserta Seluruh Jajaran Pengurus DKM Al-Muhajirin RW-10, Antapani Kidul, mengucapkan:

TAQOBALALLAHU MINNA WAA MINKUM...
BARAKALLAHU FIIKUM

SELAMAT MENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI
1 SYAWAL 1442 H




Sabtu, 08 Mei 2021

RAHASIA MENAKJUBKAN ABU BAKAR RADHIYALLAHU ANHU

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنْ النَّوْمِ ......

Semoga Allah selalu melimpahkan anugerah berkah, rahmat, taufik, hidayah, kesehatan dan lindunganNya pada kita semua serta mengabulkan
doa2 kita.
امين يا الله يا مجيب السائلين

Bismillah,

Rahasia menakjubkan, tentang seorang sahabat Nabi, Abu Bakar radhiyallahu anhu, orang yang paling mulia dari umat ini.

● Sungguh dia bukan seorang yang fakir seperti Abu Dzar atau Abu Hurairah, tapi dia lebih mulia dari mereka.

● Dia juga bukan orang yang banyak mendapat siksaan, seperti Khabbab atau Bilal, atau Yasir, atau Sumayyah, tapi dia lebih utama dari mereka.

● Dia tidak pula terluka dalam peperangan sebagaimana terlukanya Tholhah, atau Abu Ubaidah, atau Kholid bin Walid, tapi dia lebih afdhol dari mereka.

● Dia bukan orang yang mati syahid di jalan Allah sebagaimana Umar bin Khattab, atau Hamzah bin Abdul Mutthalib, atau Mush'ab bin Umair, atau Sa'ad bin Mu'adz, tapi dia lebih mulia dari mereka.

Rahasia apa yang menjadikannya sangat mulia?```

Mari kita simak penuturan Bakr bin Abdullah al-Muzani, seorang ulama dari generasi tabi'in tentang rahasia di balik ini, dia mengatakan:

"Abu Bakar tidaklah mengungguli mereka dengan banyaknya amalan sholat ataupun puasa, namun dengan sesuatu yang meresap sempurna di dalam hatinya"._*

Ternyata rahasianya adalah amalan hati.

Itulah yang menyampaikan beliau kepada kedudukan yang begitu tinggi dan mulia.

Amalan hati itulah yang menjadikan iman beliau lebih berat meski ditimbang dengan iman penduduk bumi seluruhnya, sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Umar radhiyallahu anhu.

Kita semua tahu, bahwa iman adalah amalan hati, perkataan lisan, dan amalan anggota badan. Sayangnya, seringkali usaha kita bertumpu pada bentuk lahir sebuah amalan, namun kita lupakan inti dan pokoknya, yakni amalan hati.

Pada setiap ibadah, ada inti dan ada bentuk lahir. Bentuk lahir sholat adalah ruku', sujud, dan rukun-rukun yang lainnya, sedang intinya: kekhusyu'an.

Bentuk lahir puasa adalah menahan diri dari semua pembatalnya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sedang intinya: ketakwaan.

Bentuk lahir haji adalah towaf, sai, wukuf di arafah, mabit di muzdalifah, melempar jumroh, dst, sedang intinya: mengagungkan syiar-syiar Allah.

Bentuk lahir ibadah doa adalah mengangkat tangan, menghadap kiblat, kata-kata munajat dan permohonan, sedang intinya: perasaan butuh dan bergantung kepada Allah.

Bentuk lahir amalan dzikir adalah bacaan tasbih, tahlil, takbir, hamdalah, dst, sedang intinya: mengagungkan Sang Pencipta, dan hadirnya rasa cinta, takut, dan berharap kepadaNya.

Yang terpenting dari itu semua adalah amalan hati, baru kemudian amalan luarnya.

Karena, kelak yang akan tersingkap adalah semua rahasia.
[QS. At-Thoriq:9]*

Kelak, yang akan disingkap adalah hati yang ada di dalam dada.
[QS. Al-Adiyat:10]*

Kelak, tidaklah selamat, kecuali orang yang mendatangi Allah dengan hati yang suci.

[QS. Asy-Syu'aro':89]*

Kelak, tidaklah masuk surga, kecuali orang yang takut kepada Allah yang maha penyayang saat menyendiri, dan dia datang dengan hati yang bertaubat.
[QS. Qof:33]*

Jika jarak di dunia ini bisa ditempuh dengan langkah kaki... maka jarak di akherat bisa ditempuh dengan langkah HATI.

[Terjemahan dari status berbahasa arab]
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
Oleh: Mutiara Risalah Islam*

Khutbah Jum'at 7 Mei 2021 Masjid Al-Muhajirin: "Dua Jenis Dosa"

 


Assalamu'alaikum wr.wb.

Khutbah Jumat, 7 Mei 2021, di Masjid Almuhajirin, RW-10 Antapani Kidul, Antapani Kota Bandung, menampilkan Ust. Athian Ali, Lc.MA. Tema yang disampaikan, "Dua Jenis Dosa."

Silahkan ikuti khutbahnya melalui video diatas.

Semoga bermanfaat...

Selasa, 04 Mei 2021

Mencari Makhluk Paling Hina

Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si santri belajar. Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kepada masyarakat.

Sebelum Santri pulang, Kyai memberikan sebuah ujian padanya. Pak Kyai berkata pada santrinya.

"Sebelum kamu pulang, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yang lebih hina dan buruk dari kamu." ujar sang Kyai.

"Tiga hari itu terlalu lama Kyai, hari ini saya bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk daripada saya.” jawab Santri penuh percaya diri.

Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seseorang ataupun makhluk itu kehadapannya. Santri keluar dari ruangan Kyai dengan semangat, karena menganggap begitu mudah ujian itu.

Hari itu juga si Santri berjalan menyusuri jalanan. Ditengah jalan, dia menemukan seorang pemabuk berat. Menurut pemilik warung yang dijumpainya, orang tersebut selalu mabuk-mabukan setiap hari. Pikiran si Santri sedikit tenang. Dalam hatinya dia berkata.,

“Pasti dia orang yang lebih buruk dariku. Setiap hari dia habiskan hanya untuk mabuk-mabukan, sementara aku selalu rajin beribadah.”

Namun dalam perjalanan pulang si Santri kembali berpikir.

"Sepertinya si pemabuk itu belum tentu lebih buruk dariku. Sekarang dia mabuk-mabukan, tapi siapa yang tahu di akhir hayatnya Allah justru mendatangkan hidayah hingga dia bisa husnul khotimah? Sedangkan aku yang sekarang rajin ibadah, kalau diakhir hayatku Allah justru menghendaki suúl khotimah, bagaimana? Berarti pemabuk itu belum tentu lebih jelek dariku,” ujarnya bimbang.

Santri itu pun kemudian kembali melanjutkan perjalanannya mencari orang atau makhluk yang lebih buruk darinya.

Di tengah perjalanan, dia menemukan seekor anjing yang menjijikkan. Karena selain bulunya kusut dan bau, anjing tersebut juga menderita kudisan.

“Akhirnya ketemu juga makhluk yang lebih jelek dari aku. Anjing ini tidak hanya haram, tapi juga kudisan dan menjijikkan” teriak Santri dengan girang.

Dengan menggunakan karung beras, si Santri kemudian membungkus anjing tersebut untuk dibawa ke Pesantren. Namun ditengah jalan, tiba-tiba dia kembali berpikir,

“Anjing ini memang buruk rupa dan kudisan. Namun benarkah dia lebih buruk dari aku? Oh tidak, kalau anjing ini meninggal, maka dia tidak akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya di dunia. Sedangkan aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama di dunia dan bisa jadi aku akan masuk ke neraka."

Akhirnya si santri menyadari bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari anjing tersebut.

Hari semakin sore. Si Santri masih mencoba kembali mencari orang atau makluk yang lebih jelek darinya. Namun hingga malam tiba, dia tak jua menemukannya.. Lama sekali dia berpikir, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke pesantren dan menemui sang Kyai.

"Bagaimana anakku, apakah kamu sudah menemukannya?" tanya sang Kyai.

"Sudah, Kyai," jawabnya seraya tertunduk.

"Ternyata diantara orang atau makluk yang menurut saya sangat buruk, saya tetap paling buruk dari mereka," ujarnya perlahan.

Mendengar jawaban sang murid, Kyai tersenyum lega,

"Alhamdulillah.. kamu dinyatakan lulus dari pondok pesantren ini, anakku," ujar Kyai terharu.

Kemudian Kyai berkata,

"Selama kita hidup di dunia, jangan pernah bersikap sombong dan merasa lebih baik atau mulia dari orang ataupun makhluk lain. Kita tidak pernah tahu, bagaimana akhir hidup yang akan kita jalani. Bisa jadi sekarang kita baik dan mulia, tapi diakhir hayat justru menjadi makhluk yang seburuk-buruknya. Bisa jadi pula sekarang kita beriman, tapi di akhir hayat, setan berhasil memalingkan wajah kita hingga melupakanNya,"

Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak akan masuk ke dalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun sebesar biji sawi. (HR. Muslim nomor 91).

Semoga sedikit ilmu yang di titipkan Allah SWT di hati kita tidak menjadikan kita sombong dalam segala urusan...Aamiin ya robbal'aalamiin.

Sabtu, 01 Mei 2021

KURMA 15 Masjid Al-Muhajirin: "Dahsyatnya Tri Qul"


 

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kuliah Ramadhan-15 (KURMA-15) Jumat, 30 April 2021, di Masjid Almuhajirin, RW-10 Antapani Kidul, Antapani Kota Bandung, menampilkan Ust. Iman Firdaus, Spd.I. Tema yang disampaikan, "Dahsyatnya Tri Qul".

Silahkan ikuti tausyiah singkatnya melalui video diatas.

Semoga bermanfaat...

Ust. Roni: "Ada Apa Negeri Berkekayaan Alam Melimpah Ruah, tapi Kesulitan Ekonomi Kian Menggurita."

Ketua DKM Al-Muhajirin yang baru: Ir. A. Hasan Munawar Catatan Redaksi: Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Muhajirin RW-10 An...