Selasa, 30 Januari 2024

Ketaatan Kepada Allah dan Rasulnya sebagai Penyataan Keimanan

30012024
Kajian Subuh
Ust. Abu Yahya Purwanto
Masjid Al-Muhajirin
Antapani Kidul Bandung
Reporter: Rusdi Latief
Editor: NanaKisunda-10
 
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Tafsir surat Ali Imron 30-32:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛ وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْٓءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗۤ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَا للّٰهُ رَءُوْفٌ بِۢا لْعِبَا دِ

"yauma tajidu kullu nafsim maa
'amilat min khoirim muhdhorow wa maa 'amilat ming suuu, tawaddu lau anna bainahaa wa bainahuuu amadam ba'iidaa, wa yuhazzirukumullohu nafsah, wallohu ro-uufum bil-'ibaad".

"(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 30)

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim."

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31.

قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ ۚ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ

"qul athii'ulloha war-rosuul, fa ing tawallau fa innalloha laa yuhibbul-kaafiriin
"Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 32).

Ketaatan kepada Allah dan rasulnya adalah pernyataan keimanan yang tidak dapat ditawar tawar, sehingga wajib hukumnya mempelajari Alquran dan Sunnah..
Takiyah adalah berbohong pada saat jiwa kita mau hilang dalam mempertahankan keimanan, tetapi mempertahankan keimanan lebih utama.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَنْ كَفَرَ بِا للّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَا نِهٖۤ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَئِنٌّ بِۢا لْاِ يْمَا نِ وَلٰـكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِا لْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ

"mang kafaro billaahi mim ba'di iimaanihiii illaa man ukriha wa qolbuhuu muthma-innum bil-iimaani wa laakim mang syaroha bil wa lahum 'azaabun 'azhiim."

"Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 106).

Kenikmatan didunia adalah akibat adanya perbedaan antara kita.
Saat kita tidak dapat merasakan Islam dihinakan maka ini sudah termasuk munafik.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا تِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَ يْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَ

"qootiluuhum yu'azzib-humullohu bi-aidiikum wa yukhzihim wa yangshurkum 'alaihim wa yasyfi shuduuro qoumim mu-miniin."

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,"
(QS. At-Taubah 9: Ayat 14).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

"wa yuz-hib ghoizho quluubihim, wa yatuubullohu 'alaa may yasyaaa, wallohu 'aliimun hakiim."

"dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat
 orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 15)."

Orang yang bertaqwa itu memakmurkan mesjid dan hanya takut kepada Allah semata.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

"innamaa ya'muru masaajidallohi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaata wa lam yakhsya illalloh, fa 'asaaa ulaaa-ika ay yakuunuu minal-muhtadiin."

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 18).

ALLAAH akan mengampuni umat apabila kita selalu berjuang melakukan jihad dijalan Allah untuk mendapatkan surganya Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim."

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31).

Taat kepada syari'at yang diajarkan Rasulullah wajib dilakukan, sehingga akan melahirkan ketaatan kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ فَاُ ولٰٓئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَا لصِّدِّيْقِيْنَ وَا لشُّهَدَآءِ وَا لصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰٓئِكَ رَفِيْقًا

"wa may yuthi'illaaha war-rosuula fa ulaaa-ika ma'allaziina an'amallohu 'alaihim minan-nabiyyiina wash-shiddiiqiina wasy-syuhadaaa-i wash-shoolihiin, wa hasuna ulaaa-ika rofiiqoo."

"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69).

Mohon maaf kalau ada kesalahan kutip..//red:NaKis-10/rep:RL/

Kamis, 25 Januari 2024

Tanggungjawab dan Peran Insan

Kajian Subuh
Ust.Usin Artayasa
Masjid Al-Muhajirin RW-10
Antapani Kidul
Reporter: Rusdi Latief

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Tanggung jawab dan peran insan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّاۤ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَا مَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَ سْوَا قِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَ ۚ وَكَا نَ رَبُّكَ بَصِيْرًا

"wa maaa arsalnaa qoblaka minal-mursaliina illaaa innahum laya-kuluunath-tho'aama wa yamsyuuna fil-aswaaq, wa ja'alnaa ba'dhokum liba'dhing fitnah, a tashbiruun, wa kaana robbuka bashiiroo."

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20).

Tanggung jawab keatas taat kepada Allah .
Kebawah kepada hamba anak/turunanan
Kesamping suami, istri, kerabat dan umat.

Semua hubungan tersebut adalah fitnah, dalam arti sebagai cobaan terhadap manusia.

Nanti diakhir zaman akan terjadi kerusakan manusia hanya mementingkan diri sendiri dan kerusakan kepemimpinan sehingga merusak dunia ini.

Doa agar kita diperlihatkan

Kita memohon kepada Allah agar kebenaran itu benar adanya sehingga kami dapat mengikuti kebenaran tersebut dan memperlihatkan yang batil itu batil sehingga kita dapat menjauhinya.

Tanggung jawab kita terhadap orang tua adalah menghormati dan mengikuti semua perintah
Birul walidayin.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا عْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّا حِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرًا

"wa'budulloha wa laa tusyrikuu bihii syai-aw wa bil-waalidaini ihsaanaw wa bizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari zil-qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shoohibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innalloha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalang fakhuuroo."

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36).

Ikhsan adalah berbakti kepada kedua orang tua. Adalah sumber pembuka rahmat Allah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

"wa laa tufsiduu fil-ardhi ba'da ishlaahihaa wad'uuhu khoufaw wa thoma'aa, inna rohmatallohi qoriibum minal-muhsiniin."

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56).

Tindakan yang penting kepada kedua orang tua kita,janganlah berkata kasar kepada beliau
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا

"wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo."

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."" (QS. Al-Isra' 17: Ayat 24).

Ciri ciri kiamat adalah kelak akan muncul budak perempuan akan melahirkan anak menjadi tuannya. Akan muncul anak anak durhaka.

Pencegahannya adalah berdoalah kepada Allah agar mendapatkan anak yang kurataa'yun.
Bagai mana seorang anak yang tidak berdoa untuk orang tuanya Allah akan memutus rezekinya.

Ringankanlah orang tua yang sudah meninggal dengan berdoa kepada Allah agar diberi bahagia dialam kuburnya.

Yusuf adalah contoh manusia yang menghormati orang tuanya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًا ۚ وَقَا لَ يٰۤاَ بَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّا ۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْۤ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَآءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

"wa rofa'a abawaihi 'alal-'arsyi wa khorruu lahuu sujjadaa, wa qoola yaaa abati haazaa ta-wiilu ru-yaaya ming qoblu qod ja'alahaa robbii haqqoo, wa qod ahsana biii iz akhrojanii minas-sijni wa jaaa-a bikum minal-badwi mim ba'di an nazaghosy-syaithoonu bainii wa baina ikhwatii, inna robbii lathiiful limaa yasyaaa, innahuu huwal-'aliimul-hakiim."

"Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. Yusuf 12: Ayat 100)

رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَ عَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَ حَا دِيْثِ ۚ فَا طِرَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ

"robbi qod aataitanii minal-mulki wa 'allamtanii ming ta-wiilil-ahaadiis, faathiros-samaawaati wal-ardh, angta waliyyii fid-dun-yaa wal-aakhiroh, tawaffanii muslimaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin."

"Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh." (QS. Yusuf 12: Ayat 101).

Untuk apa diturunkan surat Yusuf? Adalah untuk melakukan hijrah sehingga akan meningkatkan kehidupan. 39 kali Alquran menyebut fitnah. sehingga kita perlu mempelajarinya agar dapat menghindarinya.

Mohon maaf kalau ada kesalahan kutip.
..///rusdi/reporter/edit-kisunda-10

Rabu, 24 Januari 2024

Menyayangi Anak Yatim

26012024
Kajian Subuh
Ust. Mudrikah Daud
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul
Reporter: Rusdi Latief

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Menyayangi anak yatim, anak perempuan, orang yang lemah dan orang miskin serta berbuat baik, bermurah hati dan merendahkan diri terhadap mereka.
Larangan mengusir duduk dengan orang miskin

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِا لْغَدٰوةِ وَا لْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ ۗ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَا بِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّمَا مِنْ حِسَا بِكَ عَلَيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُوْنَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

"wa laa tathrudillaziina yad'uuna robbahum bil-ghodaati wal-'asyiyyi yuriiduuna waj-hah, maa 'alaika min hisaabihim ming syai-iw wa maa min hisaabika 'alaihim ming syai-ing fa tathrudahum fa takuuna minazh-zhoolimiin."

"Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka, sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-An'am 6: Ayat 52).

Bai'atul Ridwan adalah bertekad membebaskan sahabat Rasulullah Usman bin Affan yang tidak boleh masuk kedalam kota Makkah ditahan dihudaibiyah.

Bai'at itu adalah agar umat rasul menyatukan kaum muslimin untuk melaksanakan hukum hukum islam.

Tidak ada keteraturan jika tidak ada pemimpin dan akan terjadi kehancuran jika banyak pemimpin.

Hal ini menjelaskan betapa pentingnya menetapkan pemimpin.
Janganlah pemimpin membuat marah umatnya, karena akan membuat marah Allah.

Memerangi kaum kafir adalah dimulai dengan berdebat perang psikologis terakhir baru perang apabila mereka memerangi kita.

Bermusyawarahlah dalam menentukan pemimpin agar didapatkan pemimpin yang sesuai dengan aturan Allah..

Umat Islam haruslah saling berkasih sayang sesama mukminin.
Disunahkan menerima pandangan yang baik dari orang lain.

Janganlah menyakiti orang-orang Sholeh karena sama dengan memerangi Allah.
Segeralah kembali dan tidak melakukan kesalahan yang berulang.
Mulyakanlah anak yatim, karena nabi bersabda orang yang memelihara anak yatim nanti disyurga dekat dengan Rasulullah.

Rasulullah memberikan motifasi dalam mengurus anak yatim akan menjadi ibadah . Dan salah satu sebab masuk surga dan bersama nabi disurga, bersama siddikin orang Soleh dan syuhada.

Mohon maaf jika terjadi kesalahan kutip.///rep:rusdi/editor:kisunda-10..

Selasa, 23 Januari 2024

Manfaat Ilmu dalam Islam

Kajian Subuh
Ust.Abu Yahya Purwanto
Masjid Al-Muhajirin RW-10
Antapani Kidul
Reporter: Rusdi Latief

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ilmu yang bermanfaat akan:

1. Meningkatkan keimanan
2. Menjalankan Amal sholeh.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ

"illallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati wa tawaashou bil-haqqi wa tawaashou bish-shobr."

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(QS. Al-'Asr 103: Ayat 3).

Perbuatan keji adalah fahisyah dosa menimbulkan kerusakan orang banyak:

1. Zina
2. Kikir
3. Orang sombong.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ

"maaa ashooba mim mushiibating fil-ardhi wa laa fiii angfusikum illaa fii kitaabim ming qobli an nabro-ahaa, inna zaalika 'alallohi yasiir."

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 22-24)

Untuk menghilangkan kikir doakan orang lain sehingga akan timbul kebaikan dalam diri kita.

Janganlah engkau melakukan kezaliman di 4 bulan haram.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ مِنْهَاۤ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ ۗ وَقَا تِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَآ فَّةً كَمَا يُقَا تِلُوْنَكُمْ كَآ فَّةً ۗ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

"inna 'iddatasy-syuhuuri 'ingdallohisnaa 'asyaro syahrong fii kitaabillaahi yauma kholaqos-samaawaati wal-ardho min-haaa arba'atun hurum, zaalikad-diinul-qoyyimu fa laa tazhlimuu fiihinna angfusakum wa qootilul-musyrikiina kaaaffatang kamaa yuqootiluunakum kaaaffah, wa'lamuuu annalloha ma'al-muttaqiin."

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 36).

Tanda tanda kebesaran Allah dalam perjalanan matahari dan bulan agar manusia dapat menentukan waktu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

"huwallazii ja'alasy-syamsa dhiyaaa-aw wal-qomaro nuurow wa qoddarohuu manaazila lita'lamuu 'adadas-siniina wal-hisaab, maa kholaqollohu zaalika illaa bil-haqq, yufashshilul-aayaati liqoumiy ya'lamuun"

"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
(QS. Yunus 10: Ayat 5).

Untuk melakukan syariat orang banyak perlu mentaati keputusan ulilamri minkum.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَا عْفُ عَنْهُمْ وَا سْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَ مْرِ ۚ فَاِ ذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

"fa bimaa rohmatim minallohi lingta lahum, walau kungta fazhzhon gholiizhol-qolbi langfadhdhuu min haulika fa'fu 'an-hum wastaghfir lahum wa syaawir-hum fil-amr, fa izaa 'azamta fa tawakkal 'alalloh, innalloha yuhibbul-mutawakkiliin."

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159-160.

Adapun 4 bulan haram adalah 2 bulan sebelum ramadhan dan 2 bulan setelah Ramadhan.

Menyoal Sihir.

Kitab tajulmuluk, paririmbon adalah kitab sihir tentang waktu.
Kitab Samsul Ma'arif juga termasuk kitab sihir juga.

Ilmu sihir memakai ayat Alquran juga menyebabkan kita menjadi syirik.
Syihir adalah amalan syetan sehingga menyebabkan kita dapat digiring menyimpang dari tauhid jaatuh kedalam kesyirikan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ السِّحْرَ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَـکَيْنِ بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

"wattaba'uu maa tatlusy-syayaathiinu 'alaa mulki sulaimaan, wa maa kafaro sulaimaanu wa laakinnasy-syayaathiina kafaruu yu'allimuunan-naasas-sihro wa maaa ungzila 'alal-malakaini bibaabila haaruuta wa maaruut, wa maa yu'allimaani min ahadin hattaa yaquulaaa innamaa nahnu fitnatung fa laa takfur, fa yata'allamuuna min-humaa maa yufarriquuna bihii bainal-mar'i wa zaujih, wa maa hum bidhooorriina bihii min ahadin illaa bi-iznillaah, wa yata'allamuuna maa yadhurruhum wa laa yangfa'uhum, wa laqod 'alimuu lamanisytaroohu maa lahuu fil-aakhiroti min kholaaq, wa labi-sa maa syarou bihiii angfusahum, lau kaanuu ya'lamuun."

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 102).

bacaan rukiyah adalah surat alfatihah.ayat kursi dan surat Yaasin. Sebaiknya merukiyah diri sendiri dari pada dirukiyah oleh orang lain.

Semoga ada manfaatnya.
Mohon maaf jika ada kesalahan kutip.
///reporter-rusdi/editor-kisunda-10.

Kamis, 11 Januari 2024

Pentingnya Bermuhasabah/Evaluasi Diri

Kajian Subuh
Ust. Usin Artiyasa
Masjid Al Muhajirin
Jl. Jayapura Antapani Kidul
Repoter: Rusdi Latief
Editor: NanaKisunda-10

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Perlunya evaluasi atas segala yang kita lakukan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

"huwallazii ja'alasy-syamsa dhiyaaa-aw wal-qomaro nuurow wa qoddarohuu manaazila lita'lamuu 'adadas-siniina wal-hisaab, maa kholaqollohu zaalika illaa bil-haqq, yufashshilul-aayaati liqoumiy ya'lamuun."

"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
(QS. Yunus 10: Ayat 5).

Keberadaan matahari silahkan dipergunakan untuk semua kegiatan manusia, sehingga kita dapat menentukan waktu sholat, awal puasa dan waktu haji.

Begitupun dengan keberadaan bulan digunakan yang juga dapat dipergunakan sebagai perhitungan waktu 
peribadatan.
Jadi dengfan demikian sebenarnya sudaj tidak ada lagi perdebatan terhadap penetapan waktu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ

"yaaa ayyuhallaziina aamanuttaqulloha waltangzhur nafsum maa qoddamat lighod, wattaqulloh, innalloha khobiirum bimaa ta'maluun."

"Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18).

Pada ayat ini ada 2 kali pengulangan Taqwa. Ini adalah penekanan agar setiap diri selalu mengevaluasi diri.

Kata liqot punya keunikan yakni bukan saja akhirat tetapi waktu akan datang, sehingga evaluasi ini menjadi sangat penting.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّا عَةِ ۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَ رْحَا مِ ۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّا ذَا تَكْسِبُ غَدًا ۗ وَّمَا تَدْرِيْ نَـفْسٌ بِۢاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"innalloha 'ingdahuu 'ilmus-saa'ah, wa yunazzilul-ghoiis, wa ya'lamu maa fil-ar-haam, wa maa tadrii nafsum maazaa taksibu ghodaa, wa maa tadrii nafsum bi-ayyi ardhing tamuut, innalloha 'aliimun khobiir."

"Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal." (QS. Luqman 31: Ayat 34).

Pada ayat ini menjelaskan bahwa manusia tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi esok. Dan banyak hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal terutama berakitan dengan masalah ghaib.

Dalam upaya mengevaluasi diri maka sebaiknya buatlah planing (perencanaan) tentang apa yang akan kita lakukan sehingga evaluasi diri akan menuju pada arah yang jelas untuk mencapai kemenangan.

Mengenai pemilihan pemimpin

Setiap mukmin siap menjadi makmum dan siap sebagai imam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى ۘ اِذْ قَا لُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِکًا نُّقَا تِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَا لَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ کُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَا لُ اَ لَّا تُقَا تِلُوْا ۗ قَا لُوْا وَمَا لَنَاۤ اَلَّا نُقَا تِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْ اُخْرِجْنَا مِنْ دِيَا رِنَا وَاَ بْنَآئِنَا ۗ فَلَمَّا کُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَا لُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ وَا للّٰهُ عَلِيْمٌ بِۢا لظّٰلِمِيْنَ

"a lam taro ilal-mala-i mim baniii isrooo-iila mim ba'di muusaa, iz qooluu linabiyyil lahumub'as lanaa malikan-nuqootil fii sabiilillaah, qoola hal 'asaitum ing kutiba 'alaikumul-qitaalu allaa tuqootiluu, qooluu wa maa lanaaa allaa nuqootila fii sabiilillaahi wa qod ukhrijnaa ming diyaarinaa wa abnaaa-inaa, fa lammaa kutiba 'alaihimul-qitaalu tawallau illaa qoliilam min-hum, wallohu 'aliimum bizh-zhoolimiin."

"Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah." Nabi mereka menjawab, "Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?" Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?" Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 246).

وَقَا لَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَـکُمْ طَا لُوْتَ مَلِكًا ۗ قَا لُوْۤا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِا لْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَا لِ ۗ قَا لَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰٮهُ عَلَيْکُمْ وَزَا دَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَ الْجِسْمِ ۗ وَا للّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْکَهٗ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ

"wa qoola lahum nabiyyuhum innalloha qod ba'asa lakum thooluuta malikaa, qooluuu annaa yakuunu lahul-mulku 'alainaa wa nahnu ahaqqu bil-mulki min-hu wa lam yu-ta sa'atam minal-maal, qoola innallohashthofaahu 'alaikum wa zaadahuu basthotang fil 'ilmi wal-jism, wallohu yu-tii mulkahuu may yasyaaa, wallohu waasi'un 'aliim."

"Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu darinya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi) menjawab, "Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik." Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 247)

وَقَا لَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اٰيَةَ مُلْکِهٖۤ اَنْ يَّأْتِيَکُمُ التَّا بُوْتُ فِيْهِ سَکِيْنَةٌ مِّنْ رَّبِّکُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوْسٰى وَاٰ لُ هٰرُوْنَ تَحْمِلُهُ الْمَلٰٓئِكَةُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

"wa qoola lahum nabiyyuhum inna aayata mulkihiii ay ya-tiyakumut-taabuutu fiihi sakiinatum mir robbikum wa baqiyyatum mimmaa taroka aalu muusaa wa aalu haaruuna tahmiluhul-malaaa-ikah, inna fii zaalika la-aayatal lakum ing kungtum mu-miniin."

"Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun yang dibawa oleh malaikat." Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu jika kamu orang beriman."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 248).

Disini sangat pentingnya keluasan ilmu.agar didapat pemimpin yang mempunyai pandangan luas dan mampu melakukan perubahan dan kemajuan.

Jangan sekali kali memilih pemimpin yang bodoh dan zalim.

Pemimpin level 5 yang berhasil dalam kepemimpinan
1. Harus profesional
2. Harus hummbel.

Selalu rendah hati dan jiwa pemimpin orientasinya selalu melayani, bukan menzolimi.

Pernah dalam suatu riwayat Rasulullah sholat disuatu masjid lalu melihat seorang perempuan yang membersihkan masjid tersebut, lalu pada suatu saat Rasul tidak melihat wanita tersebut lalu Rasulullah menanyakan kemana wanita tersebut. Kemudian ada yang mengetahui dan menjawab bahwa wanita tersebut telah meninggal dunia.

Rasulullah mengatakan kenapa tidak diberitakan kepada beliau,? Jamaah mengatakan beliau cuma seorang garin masjid. Kemudian Rasullullah meminta diantarkan kemakam wanita tersebut. Rasul melihat makam tersebut gelap akan tetapi ada cahaya didalamnya.

Disini ada dua pelajaran betapa Rasulullah sangat menghargai semua orang.
Dan betapa hebatnya harga orang yang menjaga membersihkan masjid .diganjar Allah dengan kesenangan dan bercahayanya dialam kubur.

Betapa orang yang dalam neraka akan menyesal
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْۤ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

"wa qooluu lau kunnaa nasma'u au na'qilu maa kunnaa fiii ash-haabis-sa'iir."

"Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.""
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 10).

Kedudukan orang tua adalah peringkat pertama dalam mencapai ketaqwaan kepada Allah
Berbaktilah kepada kedua orang tua.walaupun mereka sudah sangat tua bahkan berlainan keimanannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا عْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّا حِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرًا

"wa'budulloha wa laa tusyrikuu bihii syai-aw wa bil-waalidaini ihsaanaw wa bizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari zil-qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shoohibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innalloha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalang fakhuuroo."

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

"wa qodhoo robbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bil-waalidaini ihsaanaa, immaa yablughonna 'ingdakal-kibaro ahaduhumaaa au kilaahumaa fa laa taqul lahumaaa uffiw wa laa tan-har-humaa wa qul lahumaa qoulang kariimaa."

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا

"wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo."

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 24).

Siapa yang berhenti mendoakan orang tua, maka akan di cabut oleh Allah keberkahan rezekinya.

Mohon maaf kesalahan kutip.//Rep:Rusdi Latif/Editor:NanaKisunda-10.

Ust. Roni: "Ada Apa Negeri Berkekayaan Alam Melimpah Ruah, tapi Kesulitan Ekonomi Kian Menggurita."

Ketua DKM Al-Muhajirin yang baru: Ir. A. Hasan Munawar Catatan Redaksi: Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Muhajirin RW-10 An...