Kajian Subuh
Ust. Abu Yahya Purwanto
Masjid Al-Muhajirin
Antapani Kidul Bandung
Reporter: Rusdi Latief
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛ وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْٓءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗۤ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَا للّٰهُ رَءُوْفٌ بِۢا لْعِبَا دِ
"(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 30)
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31.
قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ ۚ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ
Ketaatan kepada Allah dan rasulnya adalah pernyataan keimanan yang tidak dapat ditawar tawar, sehingga wajib hukumnya mempelajari Alquran dan Sunnah..
Takiyah adalah berbohong pada saat jiwa kita mau hilang dalam mempertahankan keimanan, tetapi mempertahankan keimanan lebih utama.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَنْ كَفَرَ بِا للّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَا نِهٖۤ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَئِنٌّ بِۢا لْاِ يْمَا نِ وَلٰـكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِا لْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ
"mang kafaro billaahi mim ba'di iimaanihiii illaa man ukriha wa qolbuhuu muthma-innum bil-iimaani wa laakim mang syaroha bil wa lahum 'azaabun 'azhiim."
"Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 106).
Kenikmatan didunia adalah akibat adanya perbedaan antara kita.
Saat kita tidak dapat merasakan Islam dihinakan maka ini sudah termasuk munafik.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا تِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَ يْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَ
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,"
(QS. At-Taubah 9: Ayat 14).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
"dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
Orang yang bertaqwa itu memakmurkan mesjid dan hanya takut kepada Allah semata.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 18).
ALLAAH akan mengampuni umat apabila kita selalu berjuang melakukan jihad dijalan Allah untuk mendapatkan surganya Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31).
Taat kepada syari'at yang diajarkan Rasulullah wajib dilakukan, sehingga akan melahirkan ketaatan kepada Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ فَاُ ولٰٓئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَا لصِّدِّيْقِيْنَ وَا لشُّهَدَآءِ وَا لصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰٓئِكَ رَفِيْقًا
Mohon maaf kalau ada kesalahan kutip..//red:NaKis-10/rep:RL/
Editor: NanaKisunda-10
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tafsir surat Ali Imron 30-32:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛ وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْٓءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗۤ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَا للّٰهُ رَءُوْفٌ بِۢا لْعِبَا دِ
"yauma tajidu kullu nafsim maa
'amilat min khoirim muhdhorow wa maa 'amilat ming suuu, tawaddu lau anna bainahaa wa bainahuuu amadam ba'iidaa, wa yuhazzirukumullohu nafsah, wallohu ro-uufum bil-'ibaad".
'amilat min khoirim muhdhorow wa maa 'amilat ming suuu, tawaddu lau anna bainahaa wa bainahuuu amadam ba'iidaa, wa yuhazzirukumullohu nafsah, wallohu ro-uufum bil-'ibaad".
"(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 30)
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim."
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31.
قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ ۚ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ
"qul athii'ulloha war-rosuul, fa ing tawallau fa innalloha laa yuhibbul-kaafiriin
"Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 32).
"Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 32).
Ketaatan kepada Allah dan rasulnya adalah pernyataan keimanan yang tidak dapat ditawar tawar, sehingga wajib hukumnya mempelajari Alquran dan Sunnah..
Takiyah adalah berbohong pada saat jiwa kita mau hilang dalam mempertahankan keimanan, tetapi mempertahankan keimanan lebih utama.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَنْ كَفَرَ بِا للّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَا نِهٖۤ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَئِنٌّ بِۢا لْاِ يْمَا نِ وَلٰـكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِا لْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ
"mang kafaro billaahi mim ba'di iimaanihiii illaa man ukriha wa qolbuhuu muthma-innum bil-iimaani wa laakim mang syaroha bil wa lahum 'azaabun 'azhiim."
"Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 106).
Kenikmatan didunia adalah akibat adanya perbedaan antara kita.
Saat kita tidak dapat merasakan Islam dihinakan maka ini sudah termasuk munafik.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا تِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَ يْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَ
"qootiluuhum yu'azzib-humullohu bi-aidiikum wa yukhzihim wa yangshurkum 'alaihim wa yasyfi shuduuro qoumim mu-miniin."
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,"
(QS. At-Taubah 9: Ayat 14).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
"wa yuz-hib ghoizho quluubihim, wa yatuubullohu 'alaa may yasyaaa, wallohu 'aliimun hakiim."
"dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 15)."
Orang yang bertaqwa itu memakmurkan mesjid dan hanya takut kepada Allah semata.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
"innamaa ya'muru masaajidallohi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaata wa lam yakhsya illalloh, fa 'asaaa ulaaa-ika ay yakuunuu minal-muhtadiin."
"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 18).
ALLAAH akan mengampuni umat apabila kita selalu berjuang melakukan jihad dijalan Allah untuk mendapatkan surganya Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim."
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31).
Taat kepada syari'at yang diajarkan Rasulullah wajib dilakukan, sehingga akan melahirkan ketaatan kepada Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ فَاُ ولٰٓئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَا لصِّدِّيْقِيْنَ وَا لشُّهَدَآءِ وَا لصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰٓئِكَ رَفِيْقًا
"wa may yuthi'illaaha war-rosuula fa ulaaa-ika ma'allaziina an'amallohu 'alaihim minan-nabiyyiina wash-shiddiiqiina wasy-syuhadaaa-i wash-shoolihiin, wa hasuna ulaaa-ika rofiiqoo."
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69).
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69).
Mohon maaf kalau ada kesalahan kutip..//red:NaKis-10/rep:RL/