Rabu, 05 Juni 2019

Dari Khutbah Shalat Idul Fitri Al-Muhajirin: SIapa Orang Sukses di Bulan Ramadhan?

(Ustadz Imam didampingi Ketua DKM Al-Muhajirin,
H. Sigit Tjiptono dan Ketua Panitia Idul Fitri,
H. Hasan Munawar)
(Ustadz Imam Firdaus, S.Pdi, Imam/Khatib
Shalat Idul Fitri di Masjid Al-Muhajirin
RW-10, Antapani Kidul)

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ِلإِتْمَامِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَأَعَانَناَ عَلىَ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَجَعَلَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ للِنَّاسِ. نَحْمَدُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَهِدَايَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ شَهْرُ رَمَضانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilh hamd,

Lebaran atau momen Idul Fitri hampir selalu diwarnai dengan gegap gempita dan kegembiraan tersendiri bagi seluruh umat Islam di berbagai penjuru tanah air. Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai irama musik atau beduk yang bertalu-talu. Pada pagi harinya mayoritas dari kita mengenakan pakaian serba baru, kemudian berduyun-duyun menuju lapangan untuk melaksanakan sholat Iedul Fitri. Tak jarang pula dilanjutkan dengan bepergian untuk bersilaturahim ke sanak kerabat dan handai taulan.

Namun siapakah sesungguhnya orang yang sukses di bulan ramadhan itu ? Menurut Imam/khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Al-Muhajirin Antapani Kidul, Ust. Imam Firdaus, SPdi, bahwa orang yang sukses di bulan ramadhan itu adalah orang yang mengetahui keutamaann ramadhan, adalah mereka mengetahui tentang keutaman shiam, tentang keutamaan beramal kepada orang yang berpuasa, kepada orang yang sedang beritikaf, keutamaan membaca Alquran, dan keutamaan amalan2 lainnya yang disertai atau dibuktikan dalam amalan perbuatan nyata.

Dalam Surat An Nahl ayat 92:

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, kemudian menjadi cerai berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)

Artinya bahwa kita boleh berpisah dengan ramadhan secara waktu tapi jangan sekali-kali kita berpisah dengan ramadhan secara amal shaleh.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilh hamd,

Menurut Ust. Imam, dalam khutbahnya yang berlangsung di halaman Masjid Al-Muhajirin, Antapani Kidul RW-10 Antapani, bahwa ada 3 kriteria orang-orang sukses di pasca ramadhan sehingga termasuk orang-orang istimewa, yakni:

Pertama, Orang yang senantiasa tersadar saat terlena. Kedua, Dia senantiasa bangun saat orang lain terlelap dalam tidur; dan Ketiga, adalah orang-orang yang senantiasa bermujahadah kepada Allah Shubhanahu Wa Ta'ala, saat orang lain menjadi lemah.

“Dalam hadist, wahai sekalian manusia kita dipanggil Rasulullah Shallallahu Allaihi Wasallam untuk senantiasa menyebarkan salam, senantiasa berbagi dan tetaplah menegakkan qiyamul lail.”

Sebulan sudah kita telah berupuasa, berqiyamul lail, bertilawatil quran, bersodaqoh zariah. Maka amalan-amalahn baik itu jangan hanya terjadi di bulan ramadhan saja. Dalam bulan syawal dan bulan-bulan berikutnya harus juga dijalankan. Terutama dalam bulan syawal ini kita masih diberikan kesempatan untuk beramal shalih untuk melanjutkan puasa enam hari di bulan syawal. Sedangkan untuk bulan2 berikutnya ada shaum senin kamis, shaum pertengahan bulan, shaum Arafah dan shaum-shaum lainnya sebagai ladang amal kita sebagai bekal kita untuk di akhirat.


Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »

“Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No. 5054).

Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilh hamd,

Berbagai macam ibadah di bulan ramadhan ini, tutur Ustadz Imam, pada akhirnya bagaimana hingga dapat membentuk ahlak kita menjadi pribadi yang berahlak mulia. Jadi tujuan akhir paling sempurnya adalah ketika akhlak kita menjadi lebih baik, baik kepada Allah Shubhanahu Wa Ta’ala maupun kepada sesama kita, terutama dengan orang-orang sekitar lingkungan kita. Dan tentu saja yang sebaik-baiknya dari kita adalah orang yang berlaku baik kepada seluruh anggota keluarganya. 


Semoga di pasca ramadhan ini setiap suami menjadi lebih sayang kepada istrinya begitu juga orang tua yang semakin sayang pada anak-anaknya. Begitupun rasa saling toleran kepada tetangga yang dilandasi oleh saling tolong menlong dalam perbuatan baik dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam perbuatan dosa.Akhirnya firman Allah SWT, dalam Surat An-Nahl Ayat 19:

وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ

(Wallāhu ya'lamu mā tusirrụna wa mā tu'linụn)

Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan. Terjemahan Tafsirnya: "Dan Allah mengetahui seluruh amal perbuatan kalian, baik yang kalian rahasiakan pada jiwa kalain maupun yang kalian tampakkan kepada orang lain, dan Dia akan memberikan balasan kepada kalain atas perbuatan-perbuatan tersebut."
Atau dengan tafsir yang lain, siapa yang beramal sholeh maka amal tersebut akan menjadi miliknya, dan siapa yang beramal buruk maka amal tersebut akan menghujat dirinya.

Laporan kegiatan Idul Fitri

Sebelum shalat Idul Fitri, Ketua Panitia Idul Fitri, Hasan Munawar, menyampaikan laporan kegiatan selama ramadhan, antara lain selain kegiatan tajil yang dilaksanakan sebulan penuh, juga kegiatan sholat tarawih dan tausyiah yang menghadirkan dosen-dosen dari UIN, Al-Gifari, Al-Imarot, Ustadz2 dari Pusdai, Tarqi Bandung, dll.

Pelaksanaan sholat malam pada 10 terakhir ramadhan diimami oleh para tahfizh qur’an yang diikuti para jamaah yang melaksanakan Itikaf (jumlah peserta iitifaf 25 orang, 13 diantaranya adalah anak-anak) dan jamaah lainnya yang turut hadir khusus menghadiri qiyamul lail yang berlangsung mulai pukul 02.00 s/d selesai. Selain itu juga sumbangan tajil per hari yg diberikan di jalan-jalan melalui kegiatan BKMT.

Dilaporkan pula oleh H. Hasan Munawar, yakni pemasangan paving block seluas 350 m2 untuk sholat Idul Fitri ibu-ibu yang menghabiskan biaya sekitar Rp 51 juta rupiah. Dana ini diperoleh hasil dari sumbangan para jamaah Al-Muhajirin. "Jazakumullah khairon Katsiro kepada para donatur yang telah memberikan sumbangan wakafnya," ucap Hasan.

Adapun Titipan Zakat fitrah yang telah diterima berupa beras mencapai 138 bungkus/paket/per 2,5 kg yang sudah dilaksanakan pembagiannya setelah sholat shubuh.

Titipan Zakat fitrah berupa uang uang sebesar Rp 24.655.000,-..sebagian besar diantaranya telah dikonversikan ke beras atau mencapai sebanyak 720 bungkus.

Titipan Zakat Maal yang diterima sebesar Rp 18.287.000, titipan infak dan sodaqoh Rp 14.352.500,- serta titipan fidyah sebesar Rp 4.760.500,-

Dengan demikian total titipan zakat firah, zakat Maal, Infak Sodakoh dan fiidyah mencapai Rp 62.864.500,-

Ucapan khusus terima kasih kepada seluruh Panitia, baik yang telah terlibat langsung maupun tidak langsung, terutama ibu-ibu yang dengan telah begitu telaten melayani para jamaah baik dalam pelayanan pengadaan tajil maupun kepada  jamaah yang sedang beritikaf.

Begitu juga kepada para jamaah yang telah dengan sukarela membantu melakukan pembagian zakat fitrah dalam waktu singkat, namun tetap dapat terkendali dengan bak dan aman. Jazakumullah khairon katsiro,” tutup Ketua Panitia. (**nas)

Ust. Roni: "Ada Apa Negeri Berkekayaan Alam Melimpah Ruah, tapi Kesulitan Ekonomi Kian Menggurita."

Ketua DKM Al-Muhajirin yang baru: Ir. A. Hasan Munawar Catatan Redaksi: Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Muhajirin RW-10 An...