Kamis, 25 Januari 2024

Tanggungjawab dan Peran Insan

Kajian Subuh
Ust.Usin Artayasa
Masjid Al-Muhajirin RW-10
Antapani Kidul
Reporter: Rusdi Latief

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Tanggung jawab dan peran insan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّاۤ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَا مَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَ سْوَا قِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَ ۚ وَكَا نَ رَبُّكَ بَصِيْرًا

"wa maaa arsalnaa qoblaka minal-mursaliina illaaa innahum laya-kuluunath-tho'aama wa yamsyuuna fil-aswaaq, wa ja'alnaa ba'dhokum liba'dhing fitnah, a tashbiruun, wa kaana robbuka bashiiroo."

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20).

Tanggung jawab keatas taat kepada Allah .
Kebawah kepada hamba anak/turunanan
Kesamping suami, istri, kerabat dan umat.

Semua hubungan tersebut adalah fitnah, dalam arti sebagai cobaan terhadap manusia.

Nanti diakhir zaman akan terjadi kerusakan manusia hanya mementingkan diri sendiri dan kerusakan kepemimpinan sehingga merusak dunia ini.

Doa agar kita diperlihatkan

Kita memohon kepada Allah agar kebenaran itu benar adanya sehingga kami dapat mengikuti kebenaran tersebut dan memperlihatkan yang batil itu batil sehingga kita dapat menjauhinya.

Tanggung jawab kita terhadap orang tua adalah menghormati dan mengikuti semua perintah
Birul walidayin.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا عْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّا حِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرًا

"wa'budulloha wa laa tusyrikuu bihii syai-aw wa bil-waalidaini ihsaanaw wa bizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari zil-qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shoohibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innalloha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalang fakhuuroo."

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36).

Ikhsan adalah berbakti kepada kedua orang tua. Adalah sumber pembuka rahmat Allah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

"wa laa tufsiduu fil-ardhi ba'da ishlaahihaa wad'uuhu khoufaw wa thoma'aa, inna rohmatallohi qoriibum minal-muhsiniin."

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56).

Tindakan yang penting kepada kedua orang tua kita,janganlah berkata kasar kepada beliau
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا

"wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo."

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."" (QS. Al-Isra' 17: Ayat 24).

Ciri ciri kiamat adalah kelak akan muncul budak perempuan akan melahirkan anak menjadi tuannya. Akan muncul anak anak durhaka.

Pencegahannya adalah berdoalah kepada Allah agar mendapatkan anak yang kurataa'yun.
Bagai mana seorang anak yang tidak berdoa untuk orang tuanya Allah akan memutus rezekinya.

Ringankanlah orang tua yang sudah meninggal dengan berdoa kepada Allah agar diberi bahagia dialam kuburnya.

Yusuf adalah contoh manusia yang menghormati orang tuanya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًا ۚ وَقَا لَ يٰۤاَ بَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّا ۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْۤ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَآءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

"wa rofa'a abawaihi 'alal-'arsyi wa khorruu lahuu sujjadaa, wa qoola yaaa abati haazaa ta-wiilu ru-yaaya ming qoblu qod ja'alahaa robbii haqqoo, wa qod ahsana biii iz akhrojanii minas-sijni wa jaaa-a bikum minal-badwi mim ba'di an nazaghosy-syaithoonu bainii wa baina ikhwatii, inna robbii lathiiful limaa yasyaaa, innahuu huwal-'aliimul-hakiim."

"Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. Yusuf 12: Ayat 100)

رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَ عَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَ حَا دِيْثِ ۚ فَا طِرَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ

"robbi qod aataitanii minal-mulki wa 'allamtanii ming ta-wiilil-ahaadiis, faathiros-samaawaati wal-ardh, angta waliyyii fid-dun-yaa wal-aakhiroh, tawaffanii muslimaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin."

"Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh." (QS. Yusuf 12: Ayat 101).

Untuk apa diturunkan surat Yusuf? Adalah untuk melakukan hijrah sehingga akan meningkatkan kehidupan. 39 kali Alquran menyebut fitnah. sehingga kita perlu mempelajarinya agar dapat menghindarinya.

Mohon maaf kalau ada kesalahan kutip.
..///rusdi/reporter/edit-kisunda-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shalat Idul Adha di Lapangan Masjid Al-Muhajirin

  Ust. Roni Abdul Fatah tengah menyampaikan khutbah Idul Adha di Pelataran Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul Ketua Panitia Idul Adha,...